Lahir ke dunia bukanlah suatu permintaan, permohonan apalagi keinginan. Sebagai seorang anak kita tidak bisa memilih, meminta, atau menyarankan pada Tuhan akan dilahirkan dari rahim yang mana, di keluarga yang seperti apa dan ditempat yang bagaimana.
Beberapa diantaranya memiliki keberuntungan yang tinggi, memiliki ibu penyayang, rumah yang nyaman, selimut tebal dan persedian susu yang melimpah. Tapi ingat, beberapa yang lain tidaklah demikian.
Seorang anak laki-laki manis yang meringkuk di sisi ranjang ini adalah salah satu contohnya, ia baru saja ditinggalkan kedua orangtuanya di sebuah panti asuhan usang dipinggiran kota. Kedua orangtuanya mengaku akan bercerai dan tidak ada satupun dari mereka yang ingin merawat anak laki-laki ini.
Namanya adala Morimoto Ryutaro, Ryutaro pun heran mengapa ia terlahir didunia ini dan harus dibuang. Tidakkah para orangtua mengingat doa mereka setiap malam dulu, yang berkata bahwa mereka ingin memiliki keturunan? Lalu mengapa sekarang mereka meninggalkan ?
Ryutaro masih tidak bisa menerima keadaan yang menimpanya.
"Ryuu" Panggil seorang anak laki-laki lain yang duduk disebelahnya, ia mengenakan kaos putih yang sudah tidak putih lagi, rambutnya sedikit panjang dan wajahnya penuh dengan debu
"pergi dariku ! aku bukan anak yatim piatu seperti mu !"
"tapi kau ada dipanti asuhan, artinya kau yatim piatu sama seperti kami"
Ryutaro tidak bisa menjawab, kenyataan berkata bahwa ia memang ada dipanti asuhan sekarang.
"Namaku chinen Yuri, kau boleh memanggilku Yuri"
"namaku Ryutaro. aku ingin pergi dari sini, kedua orangtuaku pasti menungguku dirumah"
Laki-laki bergigi kelinci disebelahnya terkekeh geli, seperti melihat ikan yang ada di air keruh. Ryutaro tidak bisa membedakan mana kenyataan dan mana khayalan
"Mereka meninggalkanmu disini ! mana mungkin mereka menunggumu. Ayo keluar kita bermain dengan yang lain"
-00-
Makan malam pun tiba, malam ini pertama kalinya Ryutaro bergabung dimeja makan yang besar itu. Dia kikuk sekali karena tidak diizinkan mengambil makanan sesuka hatinya.
sang Guru panti membagi makanan untuk mereka. Tidak boleh bersisa dan tidak boleh meminta tambah. Peraturan yang sulit dijalankan Ryutaro karena ia tipe pemakan yang banyak.
"Ryuu.. sstttt"
Ryu menoleh ke arah suara itu dan mendatanginya, Yuri berdiri disana, dibalik tangga
"ada apa Yuri"
"ini makanlah ayam ku"
"kau? Bagaimana denganmu?"
"aku sudah kenyang, habiskan yaa"
"iyaaa"
-00-
5 Tahun Kemudian...
"Yuri.."
"iyaa ada apa Ryuu?"
"aku ingin menengok kedua orangtuaku"
PRAAAAANG !!!
Sebuah gelas pecah dilempar menghantam tembok, Yuri selalu marah jika Ryu membahas kedua orangtua yang telah membuangnya
"Yu-yuri, kau tidak apa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fabulous Story
General FictionKumpulan cerita oneshoot berbagai kapal pada Hey! Say! JUMP... Setiap kapal yang berlayar memiliki badainya masing-masing. Entah karam entah sampai ke tujuan tidak ada yang tau.... Bisakah kau menyimak pelayaran ini sampai selesai?