Tokyo (2)

195 39 0
                                    

Pagi pagi begini Kara sudah berisik. Padahal ini masih jam 6.

Padahal ini hari libur, menganggu pacaran dengan kasur.

"Nee-chan nee-chan"

"Hm"

"Nee-chan ada Omi-chan!!!!"

"Ish, aku suruh Omi-chan ke atas ya?"

"Hm"

Aku kembali tertidur.

Sekitar jam 10 pagi aku terbangun, enak banget bangun agak siangan.

Aku segera keluar kamar dan pergi ke dapur untuk minum.

Ku pikir aku sedang berhalusinasi karena ada Sakusa-san sedang mengobrol dengan Ibu dan Kara.

Nyawaku belum terkumpul sepertinya.

"Ini nih baru bangun orangnya, maaf ya Kiyoomi-kun, (Y/n) suka begini memang" Aku masih mengerjapkan mata seiring dengan Ibuku yang mengomeliku.

Oh jadi beneran ke rumah?

Aku segera membalikan badan dan merapihkan penampilanku. Di rasa cukup, aku kembali pura pura terlihat seperti biasa, padahal malu banget masih muka bantal.

"Sarapan dulu" Suaranya menyapa telingaku.

Berakhir duduk dan sarapan sendirian sambil melihat Kara yang tampak senang bermain dengan Sakusa-san.

Selesai sarapan, aku memutuskan untuk kembali ke kamar, aku tidak ingin menganggu 2 orang yang sedang melepas rindu.

"Nee-chan mau kemana?"

"Mau balik ke kamar"

"Lho ini Omi-chan udah nunggu lama disini, nunggu Nee-chan bangun, kok mau di tinggal aja"

"Oh"

Bentar bentar tadi Kara ngomong apa?

"Sakusa-san mau mengajak aku pergi?"

"Kalau enggak keberatan"

Oh oh oh, jadi dia kesini ngajak pergi, kenapa dia diem aja tadi gak ngomong apa apa.

Aku buru buru kembali ke kamar, bersiap diri. Mandi, ganti baju, dandan sebentar.

Aku kembali ke ruang tengah dengan penampilan yang lebih layak.

"Kita mau kemana Sakusa-san?"

"Belum tau, hanya ingin jalan jalan aja"

"Oke"

Lah dia yang ngajak, dia juga yang bingung.

"Kalau ke museum atau gallery art mau?" Tanyaku.

"Boleh"

Aku mengajaknya di salah satu museum studio yang cukup terkenal.

Aku sangat menyukai karya karya dari studio ini. Semoga dia suka.

Kami berkeliling, aku juga meminta Sakusa-san memotret diriku. Awalnya dia tidak mau, tapi ku paksa agar mau.

Aku tersadar akan sesuatu, kenapa tiba tiba kami jadi dekat ya, sejak kapan?

"Sudah selesai?"

"Ah iya, lapar enggak?" Dia mengangguk. "Kita beli makan dekat sini aja ya?" Dia mengangguk lagi.

Cukup menyenangkan ku rasa.

"Sakusa-san mau ke tokyo tower enggak habis ini?"

"Boleh"

"Oke"

Setelah makan siang kami akan ke tokyo tower. Ini akan sangat menyenangkan sepertinya.

"Oh ya, Komori-san tidak pulang ke Tokyo?"

Sakusa-san menggeleng "2 hari lagi ada pertandingan"

"Apa kita bisa menontonnya?" Sakusa-san mengangguk.

"Kita pesan tiketnya sekarang aja"

"Tidak perlu"

"Kenapa?"

"Aku sudah membelinya" Aku menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Sejak kapan? Apa dia sudah merencanakannya.

Entah kenapa tiba tiba aku ingat dengan Sasaki-san, apa Sakusa-san masih jadi kekasihnya ya.

Aku keterlaluan sepertinya jika dia masih punya pacar dan pergi denganku sepeerti ini.

"Sakusa-san habis ini pulang aja ya?"

Dia melihatku kebingungan tapi berakhir mengiyakan.

Kami berakhir di restaurant korea, aku benar benar tidak selera makan, apalagi musik yang di putar membuatku semakin galau.

Rasanya aku ingin cepat cepat bertemu dengan kasur.

24.08.21

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang