Aku ingin pura pura tawaran dari Komori-san tapi nyatanya adikku terus aja menanyakan kapan latih tanding itu akan di laksanakan, akhirnya aku mengirim pesan ke Akaashi-kun tentang jadwal latih tanding tersebut.
"Itu kado untuk siapa?" Tunjuk adikku saat dia masuk ke kamarku, ah aku baru ingat aku belum memberikan kotaknya pada Komori-san padahal sudah 3 hari, padahal besok aku bertemu dengan Sasaki-san, perasaan tidak enak semakin bertambah.
"Kara, mau tidak ikut Nee-chan memberikan ini pada Komori-san?"
"Tentu" Dengan senyum lebar Kara segera keluar kamar, aku segera bersiap untuk ke rumah sebelah alias rumah Komori-san.
Aku awalnya ragu ke rumahnya tapi aku sudah di beri amanat harus di laksanakan.
Kara terlihat senang aku ajak ke rumah Komori-san sepertinya. Padahal cuman ke sebelah doang.
Sebelum aku memencet bel rumahnya, yang punya rumah justru sudah membuka pintu duluan. Komori-san dan aku cukup terkejut dengan kejadian tiba tiba seperti tadi.
"Wah ada Kara-chan, Konnichiwa" Yang punya rumah yang menyapa duluan justru.
"Halo" Aish manis sekali adikku menyapa cowok cakep memang.
"Ah, Komori-san aku ingin mengantarkan barang titipan" Komori tampak bingung dan segera menerimanya.
"Terimakasih ya, mau mampir tidak? Di dalam ada Kiyoomi" Awalnya aku ingin menolaknya tapi jawabanku kalah cepat dengan Kara. "Wah ada Kiyoomi-chan, ayo main" Kara berlari masuk ke dalam rumah meninggalkan aku dan Komori-san di depan.
"Ah maaf ya" Komori-san menggeleng dan mempersilhkan aku masuk.
Aku melihat Kara sudah sangat akrab sekali dengan Sakusa-san, sementara aku dengannya seperti protocol kesehatan di anjurkan 'jaga jarak' aku berusaha tidak memperdulikannya dan memperhatikan sekeliling lebih tepatnya ke rumah Komori-san.
(cr: pinterest)
Rumahnya begitu sederhana tapi hangat, apalagi tidak ada sekat begini, rumahnya jadi terasa luas.
"Surname-san, mau minum apa?"
"Apapun tidak masalah kok"
"Oh, bagaimana bisakan datang ke pertandingan latih tanding besok" Aku bahkan hampir melupakan tentang itu.
"Aku usahakan"
"Aku akan mendukung Omi-chan" Kara menatap Sakusa-san dengan senyum cerah, dia enggak tau aja kakak tersayangnya alias Akaashi Keiji akan bertanding juga.
"Hari sudah mulai sore, kami pamit pulang" Kara segera berpamitan dengan Sakusa-san dan juga Komori-san.
...
Besoknya, aku benar benar ragu datang atau tidak, tapi aku penasaran jika Sakusa-san memakai baju jersey volinya, pasti tampan. Aku sangat menyesal tidak pernah datang ke pertandingan Akaashi-kun jika seperti ini.
Ponselku berdering sangat nyaring, saat aku melihat ke layer, ternyata ibuku yang menelfonku.
"Ibu sudah di gerbang, Kara sangat rewel ingin menonton pertandingan Omi-kun" Aku mengernyit sebentar lalu mengiyakan. Sepertinya adikku akan beralih pada Sakusa-san dan melupakan Akaashi-kun.
Aku sudah melihat kehadiran adikku, dia terlihat sangat bersemangat, bahkan senyumnya sangat lebar.
"Ayo kita lihat Omi-chan" Aku mengehela nafas dan segera menggandeng adikku menuju gym yang pastinya ramai.
Kenapa ya jantungku berdebar debar sangat kencang padahal hanya ingin melihat pertandingan.
Syukurlah jika masih sedikit sepi, aku buru buru mempercepat jalan ke sana, Kara juga mempercepat jalannya agar tidak ketinggalan.
"Kei-chan" Kara segera berlari menghampiri Akaashi-kun. Terlihat wajah datar itu perlahan berubah menjadi cerah, Akaashi-kun berjongkok dan membalas pelukan Kara saat sampai di tempat Akaashi-kun. Sungguh dramatis sekali.
"Kei-chan kok bajunya beda" Kara bertanya sambil melihat penampilan Akaashi yang berbeda.
"Kei-chan akan bertanding, doakan team Kei-chan menang"
"Omi-chan juga akan bertanding, nanti aku doakan semua menang" Oalah dia pinter banget ini bikin orang suka dia.
"Hahaha iya, nanti lihat disana ya biar enggak kena bola" Tunjuk salah satu bangku yang berada di sisi lapangan "Nanti ada teman teman Kei-chan juga" Ah pasti manager mereka.
Kara berjalan lebih dekat ke Akaashi-kun apa yang kira kira akan di lakukan Kara.
Dia manaruh tangan kanannya di kepala Akaashi-kun lalu mengusapnya "Kei-chan semangat!" Dengan nada semangat dia bilang seperti itu pada Akaashi-kun.
"Pasti" Akaashi-kun ternyum lebar pada Kara. Gadis gadis yang sudah memenuhi gym berteriak histeris karena ya Akaashi-kun ternyum sangat tampan, apalagi yang mau di harapkan.
24.11.20
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky
Fanfiction[15+] Aku liat dari jauh aja deg degan apalagi dari dekat, pingsan mungkin