Kado

535 77 3
                                    

Hari ini kebetulan bertepatan dengan ulang tahun adikku, jadi aku meminta secara exclusive kepada Akaashi-kun untuk menemaniku membeli kado, kebetulan adikku juga mengundang Akaashi-kun ke acara ulang tahunnya nanti malam.

Aku bahkan menelfon pacar Akaashi-kun agar pacar tersayangnya bisa aku pinjam sehari. Pacarnya sangat baik sekali, jadi seharian ini Akaashi-kun akan menjalankan misi membeli kado bersamaku.

Aku membuat janji dengannya untuk bertemu di halte dekat sekolah, agar mudah bertemunya.

"(surname)-chan, konnichiwa"

"Konnichiwa, kita naik bus aja ya Akaashi-kun, lebih mudah" Akaashi-kun mengangguk. Aku dan Akaashi-kun duduk di halte sambil menunggu bus yang akan kami naiki. Rencananya aku akan membelikan boneka pikachu untuknya.

Sebenarnya lebih enak naik kereta, tapi karena akhir akhir ini aku lebih suka menaiki bus jadinya memilih bus sebagai alat transportasi akhir akhir ini.

"Akaashi-kun, menurutmu aneh tidak sih menyukai seseorang secara diam diam tapi kita tidak terlalu mengenal dia dengan baik?" Pertanyaanku memang random sekali.

"Itu bukan hal aneh sih, bukankah jika kita menyukai seseorang memang berdasar dari intuisi dalam diri, menyukai seseorang bukankah suatu paksaan?"

Benar juga apa yang di bilang Akaashi-kun. Menyukai seseorang bukanlah rasa terpaksaan, itu datang begitu aja.

"Dulu bagaimana bisa Akaashi-kun pacaran dengan pacar Akaashi-kun?" Pembicaraan kami harus terputus karena bus yang kami tunggu datang. Akhirnya pembicaraan kami berakhir saat itu.

Sedikit penasaran dengan kado yang akan di belikan Akaashi-kun, karena aku tidak pernah mendapat kado secara spesifik dari Akaashi-kun, dia lebih memilih mentraktirku makan karena lebih mudah katanya.

Kami berkeliling mencari toko boneka yang menjual pikachu yang sangat di inginkan adikku.

"Kara-chan suka warna pink tidak?" Aku menggeleng menjawab pertanyaan Akaashi-kun, sampai tanya warna segala, memang Akaashi-kun ingin membelikan adikku apa?

Setelah menemukan tokonya, aku dan Akaashi-kun segera masuk dan mencari letak bonekanya.

"Aku keluar sebentar nanti kembali lagi" Aku mengangguk sebagai balasan.

Banyak sekali boneka pikachunya, kira kira Kara lebih suka yang besar atau yang sedang ya? Gadis itukan sedikit pemilih, bahkan saat Akaashi-kun main ke rumah bersamaan dengan teman sekelas yang lain, gadis itu pintar sekali, dia tau aja yang bening. Dia memilih Akaashi-kun sebagai sasaran untuk di cari perhatiannya padahal umurnya baru 5 tahun waktu itu, tapi dia sudah genit.

Setelah berkutat dengan beberapa pilihan, aku segera membawanya ke kasir. Tidak lama kemudian Akaashi-kun membawa paper bag cantik dengan pita kuning menghiasinya. Jadi dia tadi keluar mencari kado sendiri, aku benar benar penasaran sekarang pilihan kadonya.

"Ayo segera ke tempat pestanya, sebelum dia marah" Akaashi-kun ini ya benar benar membuat penasaran.

Kami berangkat ke tempat acara terselenggara dengan kereta. Butuh 30 menit sampai ke tempat tujuan. Semoga tidak telat.

Kami sampai tepat waktu ternyata tapi yang mengejutkan adalah acara makan malamnya di majukan sepertinya, karena semua orang sudah duduk di tempat yang sudah di tentukan. Yang membuatku terkejut adalah adanya Sakusa-san dan Komori-san. Bagaimana bisa mereka disini? Aku tidak tau mereka di undang.

"Setter fukurodani, um Akaashi Keiji?" Komori ternyata menyadari keberadaan Akaashi-kun sepertinya.

"Halo, Komori-san, Sakusa-san"

"Oh, jadi benar Akaashi-san" Komori memang ramah sekali.

Mereka jadi ngobrol banyak kecuali aku danSakusa-san, dia pasti masih risih denganku seperti kejadian pulang bersamakemarin. Malunya.


14.10.20


Maaf sekali karena Ominya dikit, next chapter pasti Ominya banyak kok tenang aja, di tunggu ya! :)

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang