Belanja

420 72 1
                                    

"Ayo sarapan" Okaa-san memang begitu setiap pagi, apalagi ini minggu pagi, semuanya harus lengkap sarapan bersama.

Setelah sarapan bersama biasanya aku dan Kara akan menonton nonton tv bersama, sementara kedua orang tua kami akan memilih berkebun di depan. Aku tidak terlalu suka melakukan hal hal seperti itu, menurutku sangat merepotkan.

"Nee-chan, bagaimana kalau nanti siang kita ke mini market membeli cemilan"

"Ini panas sekali lho, lagi pula bisa kita beli nanti malam"

Kara menatapku sebal. "Baiklah nanti siang kita beli" Anak kecil ini memang sedikit menyusahkan memang, apalagi dia sering sekali membandingkan dengan Akaashi-kun, katanya Akaashi-kun lebih cocok jadi kakaknya daripada aku.

Aku dan Kara berakhir fokus menonton salah satu acara tv kesukaan kami dan melupakan percakapan tadi.

Sudah berapa lama kami melihat tv yang pasti, aku sekarang kelaparan. Melirik jam dinding di atas tv, ah sudah siang ternyata, pantas lapar.

"Makan siangnya apa?" Kara di sampingku mengusap matanya, sepertinya dia mengantuk.

"Coba tanya Okaa-san" Setelah aku bilang begitu dia langsung berdiri dan menghampiri Okaa-san. Cuacanya kenapa panas sekali, aku jadi ingin makan es krim.

Setelah makan siang aku dan Kara keluar untuk membeli cemilan dan es krim. Sebenarnya aku sangat malas keluar di cuaca sepanas ini.

"Nee-chan, Okaa-san bilang, kita di suruh beli sabun mandi, sabun cuci piring, dan tisu toilet" Aku mengangguk.

Sesampainya kami di mini market, Kara berlari menghampiri rak cemilan, dia dengan semangat mengambil banyak sekali cemilan. Dia enggak takut uangnya kurang apa ya ambil banyak sekali.

Aku memilih untuk ke rak sabun, aku segera mengambil semua keperluan semua persabunan yang sudah di titipkan tadi ke keranjang belanja, tinggal tisu toilet lalu es krim.

Karena tisu toilet berada di ujung aku harus berjalan lebih ke ujung mini market ini. Tiba tiba ada suara ketawa adikku, entah dimana, sepertinya masih di dekat sini.

Aku melihatnya sedang tertawa dengan seseorang yang tidak asing, siapa lagi kalau Komori dan sepupunya, paket lengkap sekali bukan.

Aku melihat Sakusa-san tampak tidak nyaman dengan ke datanganku, aku segera pergi ke tempat es krim, biarlah Kara disana.

Tapi yang aneh adalah, Sakusa-san justru berjalan ke tempat aku berdiri, dia dengan cepat mengambil es krim yang berada di sebelahku, lalu pergi ke kasir. Aku masih terkejut dengan kejadian yang barusan terjadi.

"Nee-chan sudah? Ayo cepat bayar lalu pulang" Aku mengangguk.

Rencananya memang setelah ini pulang, tapi yang terjadi adalah aku justru berpapasan dengan Sakusa-san dan Komori-san saat keluar dari mini market.

"Kiyoomi-chan Motoya-chan" Adikku dengan senyuman manis menyapa mereka.

Sakusa-san segera mengeluarkan hand sanitizer, lalu memakaikan pada tangan adikku juga, mereka berhigh five, ya ampun sejak kapan mereka akrab.

"Oh surname-chan" Aku hanya mengangguk menyapa Komori-san.

Kami akhirnya pulang bersama, dengan adikku yang terus mengoceh ini itu bersama Komori, sebenarnya aku sedikit agak aneh dengan Sakusa-san yang selalu memakai masker dan selalu memakai hand sanitizer kemanapun, maksudku tadi tangan adikku bersih lho saat high five kenapa harus menggunakan hand sanitizer segala.

"Beberpa hari lagi sekolah kami akan bertanding dengan sekolah surname-chan kalau tidak keberatan silahkan datang ke gym sekolah surname-chan"

"Aku usahakan"

"Nee-chan aku juga mau lihat" Kara lalu melihat ke Komori-san sekarang "Aku boleh ikut melihatkan, nanti aku minta Okaa-san mengantar ke sekolah Nee-chan" Komori-san hanya tertawa lalu mengusap kepala Kara.

"Kalau Okaa-san dan Nee-chan mengizinkan, boleh nonton kok" Kara dengan mata berbinar memeluk kaki Komori.

Kenapa dia pintar sekali cari perhatian.

"Nee-chan mau es krimnya sekarang"

"Nanti ya, kalau makan sambil jalan nanti es krimnya jatuh gimana?" Kara menatapku dengan tatapan puppy eyes andalannya.

"Baiklah"

Aku segera memberikan es krim yang dia minta, baru aku ingin bertanya apakah mau di buka sekalian, dia justru memberikan es krim itu pada Sakusa-san.

"Kiyoomi-chan bukain, nanti aku kasih es krim" Awalnya ku kira akan marah, tapi Sakusa-san justru menerima es krim tersebut dengan tisu lalu membukanya, dia bahkan tidak terlihat kesal dan sebagainya.

"Maaf ya adikku merepotkan" Komori-san menggeleng dan tersenyum beda lagi dengan Sakusa-san, dia hanya diam aja.


4.11.20

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang