Pengakuan

273 41 2
                                    

Aku sedang bersama Akaashi-kun kami sedang makan malam bersama.

"Jadi, anggota black jackals juga mengajakku liburan ke Okinawa begitu?"

"Hm, ku kira Sakusa-san sudah bilang padamu?"

"Belum, memang kapan?"

"Besok"

Yang benar aja besok banget?

"Aku belum persiapan apa apa"

"Santai aja. Hanya perlu barang barang yang penting, jangan lupa bawa baju renangmu, kita akan ke pantai"

"Ha?"

"Habiskan makananmu, cepat hubungi Alesa-san untuk membantumu berkemas"

Aku hanya mengangguk aja, masih kaget.

Kenapa rasanya semua tiba tiba.

Alesa benar benar datang membantuku, aku hanya iya iya aja saat dia mengemasi semua barangku.

"Pokoknya besok kita akan bersenang senang"

Aku menatapnya, masih tidak percaya. Masalahnya aku tidak percaya diri dengan baju terbuka semacam baju renang. Apalagi aku tidak bisa berenang.

"Aku dengar, anggota dari schweiden adlers juga ikut"

"Ha?"

Pokoknya hari ini aku cuman bisa bilang 'ha?' Karena dibuat terkejut melulu.

Besoknya, di depan pintu unitku, sudah berdiri Sakusa-san dan Atsumu-san. Aku lupa Alesa dan Atsumu-san sedang dekat.

"Ohayo surname-chan" Atsumu-san sepertinya sedang senang.

"Ohayo" Itu bukan aku, itu suara Alesa.

Kami berempat segera ke lobby, akan di jemput bus milih team black jackals.

Kami masuk bus, aku cukup terkejut karena tempat duduknya sudah di tentukan, aku duduk bersebelahan dengan Sakusa-san.

Ini memang bukan pertama kalinya, hanya aja masih canggung.

Selama di bus, aku habiskan mendengarkan musik dari salah satu girl group legendaris dari korea. Suara dari salah satu membernya membuatku jadi mengantuk karena lembut. Apalagi aku sangat suka dengan lagu berjudul day by day.

Aku memandang keluar jendela melihat pemandangan, untung aja Sakusa-san mau, aku sangat suka duduk di sebelah jendela.

Sakusa-san mengarahkan kepalaku agar bersandar pada bahunya, dia juga menyelimuti badanku dengan jaketnya.

Aku menatapnya, dia juga menatapku balik, wajah kami sangatlah dekat.

Aku benar benar tenggelam dalam matanya yang indah, walaupun setengah wajahnya di tutupi masker tapi tidak membuat kadang ketampanannya berkurang.

Entah sadar atau tidak jarak wajah kami semakij dekat.

"Surname-san boleh aku minta cemilannya"

Suara dari Hinata-san membuat kami saling mejauhkan diri.

"Ah iya" Aku segera memberi kantung penuh cemilan punyaku pada Hinata-san.

Karena canggung akhirnya kami sibuk dengan kegiatan masing masing.

...

Kami menempuh waktu cukup panjang, pilihan yang bagus, hotelnya dekat dengan pantai.

Aku dan Alesa sekamar.

Kami memilih membersihkan diri terlebih dahulu lalu tidur.

Malamnya, setelah makan malam, aku berencana ke pantai, aku mengajak Alesa tapi dia menolak.

Aku awalnya ingin mengajak Akaashi-kun tapi Sakusa-san menawarkan diri lebih dulu. Berakhir kami duduk di pinggir pantai sambil melihat ombak laut yang tenang.

"Suka laut?" Aku mengangguk. "Sakusa-san?" Dia menggeleng.

"Kenapa?"

Dia menunjuk pasir dan laut "sedikit kotor" Aku terkekeh, dia bahkan rela meminta kain pada petugas hotel untuk alas kami duduk.

"Sakusa-san masih berkencan dengan Sasaki-san?" Kenapa mulutku ini menanyakan hal ini.

Dia memandangku sebentar "Kami bahkan tidak pernah berkencan"

Ha? Gimana?

"Dia memang suka padaku, tapi aku tidak pernah menyukainya. Aku menghormati perasaannya bukan berarti aku menerima dia"

Sebentar otakku masih loading.

"Bagaimana denganmu, ada seseorang yang kau sukai saat ini?"

Bagaimana mengatakannya, aku kan menyukainya. Sudah mencoba pacaran dengan yang lain tapi tidak ampuh.

"Dia itu cinta pertamaku, aku menyukainya sejak SMA, dia itu memang tidak bisa di raih"

"Banyak hal yang membuatku terus berfikir, apakah aku pantas menyukainya? Melihatnya dari kejauhan aja cukup"

"Aku juga berfikir, aku sangat beruntung walaupun kami tidak dekat paling tidak sebelum berangkat sekolah aku bisa melihatnya, walau hanya punggungnya aja"

Ada jeda saat aku selesai mengatakan itu, kami saling bertatapan, entah siapa yang mulai, aku bisa merasakan salah satu tangannya berada di pinggaku mengerengkuh diriku, dan tangan yang lain memegang sisi wajahku.

"Aku juga menyukaimu sejak lama"

Malam itu, di pinggir pantai dengan ombak yang tenang dan juga langit bertabur bintang, aku menyalurkan semua perasaan yang aku rasakan pada Sakusa-san, begitu sebaliknya.

Ini memang bukan ciuman pertamaku, tapi ini ciuman paling berkesan di hidupku

28.08.21

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang