Entah sudah berapa lama aku sudah terbiasa akan hadirnya Sakusa-san di hidupku. Yang awalnya tetangga, sempat menghilang juga, sekarang jadi tetangga lagi.Ini keberutungan atau bukan ya namanya.
Ini hari pertama bunga sakura bermekaran, awalnya aku ragu jika Sakusa-san mau di ajak keluar dan melihat indahnya bunga sakura.
Dugaanku memang melenceng jauh, dia tidak menolak, bahkan dia menawariku untuk berpiknik atau tidak.
Aku bilang padanya aku hanya ingin jalan jalan aja. Aku hanya butuh melihat pemandangan indah walaupun salah satunya sedang ada di depanku sibuk memakan sarapan buatanku.
Tidak tau mulai kapan jadi dekat tau tau kami jadi sering berkunjung satu sama lain, sering sarapan bersama, terkadang dia juga tidak sungkan mengajakku ke cafe bersama dengan rekan seteamnya.
Aku jadi mengenal beberapa dari mereka.
Apalagi semenjak aku kenal dekat dengan rekan rekaannya, Alesa juga semakin dekat dengan Atsumu-san. Mereka sepertinya sedang pdkt.
"Kamu tau semanggi berdaun empat?" Tiba tiba sekali pertanyaannya.
"Tau"
"Kemarin aku melihatnya" Sakusa-san menunjukkan foto semanggi berdaun empat itu kepadaku.
"Cantik"
Saat aku sudah selesai memandangi daun itu aku mendongak dan melihat Sakusa-san menatapku.
"Kenapa?" Tanyaku
"Enggak, bersiaplah setelah ini kita melihat sakura"
"Oke"
Aku segera bergegas. Aku mengganti pakaianku, dengan dress bunga bunga warna kuning dan coat tipis warna coklat selutut.
Aku juga sengaja menggerai rambut.
Setelah siap aku menghampiri Sakusa-san yang duduk di sofa.
"Ayo" Ajakku.
Kami berdua memilih untuk berjalan di dekat apartemen aja, malas juga berjalan jauh. Di dekat sini juga ada taman.
Pemandangannya sungguh indah, dimana mana ada banyak sekali pohon sakura dengan bunga berwarna merah muda.
Sesekali aku memotret dengan ponselku, tidak ingin melewatkan moment ini. Aku juga kadang diam diam memotret Sakusa-san, hasilnya memang candid tapi bagus.
"Setelah ini mau kemana?"
"Ngeteh yuk" Ajakku.
Kami memutuskan minum teh di salah satu kedai dekat taman.
Banyak anak kecil sedanh bermain, bersepeda, pasangan piknik.
"Habis ini kita duduk disana yuk" Aku menunjuk salah satu bangku taman.
Setelah ngeteh dan makan camilan, kami berjalan ke bangku yang aku tunjuk tadi.
Kami hanya duduk, lalu sibuk dengan pikiran masing masing.
"Bagaimana harimu tanpaku?"
"Hm?"
"Iya bagaimana harimu tanpaku surname-chan?"
Tunggu tunggu, ini pertama kalinya Sakusa-san memanggil nama margaku, apalagi pertanyaan itu sedikit aneh untukku.
"Maksudnya?"
Dia menghela nafas pelan.
"Kita tidak pernah bertemu setelah pertandingan di fukurodani, lalu ku pikir kamu sedang sibuk. Tapi saat aku melewati rumahmu, sepi sekali. Komori memberitahu jika keluargamu pindah"
"Tidak lama, beberapa bulan kemudian, ada pertandingan voli nasional tingkat sma"
"Aku pikir kamu datang, karena sekolahmu juga bertanding, jadi aku sangat berharap bisa bertemu walaupun hanya berpapasan"
"Tapi hingga final, kamu tidak ada, aku menyimpulkan kamu tidak datang"
"Lalu masa masa kuliah kita juga tidak bertemu, aku tidak tau kamu kuliah di Osaka dan menetap disini"
"Aku merasa beruntung jika tidak ada pertandingan sendai itu, dan temanmu bukan penggemar Atsumu pasti kita tidak bertemu"
Aku, entahlah aku tidak tau harus menggatakan apa dan melakukan apa.
"Aku merasa sangat beruntung sekarang bertemu denganmu lagi"
Setelah dari taman, aku kembali ke unitku, sementara Sakusa-san kembali ke dorm.
Hari ini begitu mengejutkan, Osaka dan sakura.
26.08.21
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky
Fanfiction[15+] Aku liat dari jauh aja deg degan apalagi dari dekat, pingsan mungkin