CHAPTER 4

2.3K 271 101
                                    

           Si merah yang cantik jelita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


           Si merah yang cantik jelita


==== THE VOICE FROM HEAVEN====

COLLABORATION WITH Tina2297

.

.





Fajar kembali menyingsing mengawali segala aktivitas manusia di bumi.

Aroma musim semi masih semerbak menyeruak ke dalam indera penciuman. Semangat semakin membara kala harapan setinggi langit sebentar lagi berhasil di raih. Itulah yang tengah dirasakan Xiao Zhan saat ini.

Kekurangan bukanlah penghambat baginya untuk terus menggapai mimpi. Seperti kata pepatah “kegagalan adalah kesuksesaan yang tertunda.” Ia percaya dari banyaknya kegagalan yang pernah dialami masih ada kesuksesan yang tertunda.

Halangan atau apapun itu tidak akan membuat Zhan menyerah mengejar mimpinya
Xiao Zhan percaya jika suatu saat nanti di balik kekurangan dalam dirinya akan ada secercah cahaya untuk digenggam.

Prinsipnya yang begitu kuat menjadikan pemuda tersebut berhasil berada di titik ini.
Latihan demi latihan tengah digelutinya. Meskipun sang kakak selalu khawatir, tapi Xiao Zhan percaya pada kemampuannya sendiri jika ia bisa.

Lao Wang, terima kasih untuk salonpasnya. Demamku sudah sembuh.” Ujar Xiao Zhan disela latihan mereka. Sembari menyunggingkan senyum khasnya yang menampilkan sederet gigi kelincinya ,
Wang Yibo yang tengah serius memperhatikan yang lain terkejut dengan kedatangan pemuda kelinci itu .

“Hmmm.” Hanya gumaman yang ia diberikan

“Apa-apaan dia tersenyum seperti seorang wanita.” Benaknya dalam diam.

Lao Wang, Anda tidak apa-apa?” tanya Xiao Zhan lagi seraya melambaikan tangan tepat di depan muka Wang Yibo.

“Singkirkan tanganmu.” Dinginnya dengan mengenyahkan tangan lentik tersebut. Lalu ia pun melangkah pergi.
Xiao Zhan mencebikan bibirnya tidak mengerti.

“Huh, selalu saja seperti itu. Aishhh.. dasar  lemari es dua pintu!! Sulit sekali mencair.” Rutuk Zhan  sambil melipat tangan di depan dada.

Tanpa ia sadari ketiga orang yang berada di ruangan sama dengannya memperhatikan dua sosok itu. Kecurigaan demi kecurigaan pun semakin merambat ke dalam relung mereka, khususnya Lucas dan Ling He.

Kedekatan mereka tidak seperti biasanya. Ada sesuatu yang tengah terjadi, itulah yang ketiganya pikirkan.
“Hei!! Kalian lanjutkan latihannya jangan malah bengong terus.” Teriak Wang Yibo saat mendapati ke tiga anak didiknya terdiam.

“A....baik.” Jawab ketiganya kompak.

Jam terus berdetik menyalurkan waktu sebagai pengingat diri jika hari terus beranjak. Semula dari langit berwarna biru cerah kini berganti semburat orange menyebur di ufuk barat. Senja hadir sebagai peneman semangat masa muda mereka.

THE VOICE FROM HEAVEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang