CHAPTER 20

1.3K 185 21
                                    

===THE VOICE FROM HEAVEN ===Collaboration with @Tina2297

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===THE VOICE FROM HEAVEN ===
Collaboration with @Tina2297


***


Setelah insiden pelemparan telur kepada Xiao Zhan, Wang Yibo bergegas membawa kekasihnya itu ke rumah sakit. Xiao Zhan mendengus sebal kala perhatiannya begitu berlebihan. Dokter pun hanya bisa tersenyum maklum saat Wang Yibo terus mempertanyakan kondisi pemuda manis itu.

Selesai mendapatkan perawatan, mereka bergegas kembali ke asrama. Sepanjang perjalanan hanya ada suara celotehan Xiao Zhan yang menggerutu dengan sikap berlebihan  Yibo.

“Yibo, seharusnya kau tidak usah berlebihan seperti ini. Aku hanya tergores saja bukan terkena tusukan atau tembakan. Kau keterlaluan bahkan membuatku malu. Untung dokternya baik dan mengatakan yang sebenarnya.” Xiao Zhan melipat tangan di depan dada sambil mencebik kesal,
Wang Yibo yang tengah menyetir menoleh sekilas seraya menyunggingkan senyum bahagia.

“Aku tidak mau sampai kekasihku ini kenapa-kenapa. Makanya aku membawamu ke rumah sakit, aku khawatir ada infeksi.”

“Tidak akan, dibalut pakai plaster juga sembuh.” Potong Zhan

“Hah~ maafkan aku Zhan. Tapi aku benar-benar takut.”

Mendengar penuturan hangat tersebut seketika mengejutkannya. Xiao Zhan termenung mengingat apa yang dilakukan Yibo adalah untuk kebaikannya. Ia pun menoleh ke arahnya dengan sorot mata menyesal.

“Aku juga minta maaf. Aku tidak bermaksud seperti itu.” Sesalnya demi merasakan perhatian Yibo yang sepenuhnya tercurah untuknya.
Wang Yibo menyunggingkan senyum lalu menoleh kembali melihat sang kekasih. Tangannya terangkat dan mengusap puncak kepala Xiao Zhan pelan. “Tidak apa-apa.” Jawabnya lembut.

Tidak lama berselang mereka pun tiba di asrama dan langsung masuk ke kamar masing-masing mengistirahatkan tubuh lelahnya.

Pagi yang dingin mengawali hari mereka. Tidak biasanya langit yang semula menampilkan keceriaan kini meredup redam. Xiao Zhan bangun lebih awal, badannya seketika mengigil kala keluar dari kamar. Jaket tebal menyelimuti tubuh rampingnya, ia berjalan pelan menuju dapur bermaksud membuat minuman hangat.

Namun, sebelum itu security yang menjaga di depan datang seraya membawa kotak. Xiao Zhan mengerutkan dahi, bingung.

“Paman?” Panggilnya yang kemudian berjalan mendekati lelaki paruh baya tersebut.

“Ahh kebetulan sekali. Ini ada paket untuk Anda.” Jelasnya seraya menjulurkan kotak berwarna coklat tersebut ke arah Xiao Zhan.

“Dari siapa?” Balasnya lalu menerima paket itu.

“Tidak ada nama pengirimnya. Tadi sebelum saya berjaga di depan, kotak itu sudah ada. Kalau begitu saya permisi.” Pria itu pun angkat kaki dari hadapan Xiao Zhan.

THE VOICE FROM HEAVEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang