CHAPTER 8

1.9K 260 90
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


COLLABORATION WITH Tina2297
HAPPY READING

.
.

Hentakan sepatu heels menggema di sepanjang lorong asrama. Li Ying,  wanita berambut panjang itu terus berjalan tanpa arah. Di belakangnya suara berat Wang Yibo terus memanggil namanya. Li Ying sama sekali tidak menggubris sedikit pun.

“Ck, cih....” Kesal karena tidak direspon, Wang Yibo pun berjalan cepat lalu menyambar lengan ramping shijienya itu.

Dengan sekali hentakan tubuh semampainya langsung berbalik membalas tatapan nyalang pemuda tersebut. Malam lagi-lagi menjadi waktu pertemuan dua insan itu.

Keheningan menyapu mengenyahkan kegundahan yang terjadi. Napas keduanya saling bersahutan dengan dada naik turun. Tidak ada salah satu dari mereka yang mengalah mengakhiri tatapan serius tersebut.

Entah kenapa Yibo tidak bisa membiarkan Li Ying sendirian saat ini. Otaknya berpikir jika wanita itu mungkin saja, cemburu? Itulah yang dipikirkannya. Kala melihat Li Ying tengah menyaksikan ia dalam adegan yang sedikit intim bersama sosok manis yang menyebalkan itu.

Shijie, itu tidak seperti yang kau pikirkan. Aku  bisa  menjelaskannya, Xiao Zhan hanya muridku hampir jatuh lalu kecelakaan itu terjadi begitu saja, anak itu memang benar-benar pembuat onar” Jelasnya to the point.

Hening. Tidak ada balasan apapun dari seseorang yang tengah ia genggam lengannya.Yibo dibuat kebingungan dan juga sedikit takut. Sampai suara wanita itu terdengar dan membuat Yibo kebingungan.

“Prrtttt, ahahahahahaha.” Suara tawa Li Ying menggelegar di sana.
Wang Yibo mengerutkan dahi dalam tidak mengerti kenapa wanita di hadapannya bisa tertawa sekencang ini. Ia pun perlahan melepaskan genggaman tangannya dan terus memperhatikan Li Ying yang terus tertawa lepas.

“Hahahahah, maaf aku tidak bisa menghentikannya. Ahahahah.” Ujarnya disela-sela tertawa.

Yibo dengan setia menunggu sampai kapan Li Ying menghentikan aksinya tersebut. Ia terdiam tidak mengerti. Apa ada yang salah? Pikirnya berkecambuk.

Akhirnya setelah beberapa saat Li Ying pun bisa mengontrol diri lalu menyeka cairan bening di sudut kedua matanya.

“Maaf. Aku tidak bermaksud menertawakanmu. Hahaha, hanya saja melihatmu ketakutan dan khawatir saat mengejarku tadi sangat lucu.” Jelas Li Ying kemudian.

Yibo masih menautkan kedua alisnya, heran. “Apa maksud shijie?

“Huft. Apa yang ingin kau jelaskan atas kejadian tadi? Ingin meyakinkanku jika tidak ada apapun di antara kalian? Hei, bukankah itu tidak masalah. Aku kakakmu di sini dan kalian bukan anak kecil lagi. Aku berhak melihat siapa orang yang akan menjadi masa depanmu? Hei, ternyata dia pemuda manis yang kau bawa ke pesta pertunanganku itu? Emm, seleramu tidak buruk juga dia manis ko, dia memang membuat onar, tapi hanya pada hatimu.” Ungkap Li Ying sembari menggoda Yibo.

THE VOICE FROM HEAVEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang