THE VOICE FROM HEAVEN [TAMAT]

CHAPTER 21

=== THE VOICE FROM HEAVEN ===
COLLABORATION WITH Tina2297

***

Hari ini, tepat 3 hari setelah masalah demi masalah datang menimpa Yibo maupun Xiao Zhan. Dengan sabar Yibo memberikan pengertian, kekuatan dan selalu berdiri di garda terdepan jika menyangkut semua hal tentang kekasihnya itu.

Yibo mengerti, Xiao Zhan masih belum memiliki mental yang cukup kuat untuk masuk ke dunia industry. Benar kata Haikuan, entah fans, haters atau bahkan media lambat laun akan mengetahui perihal hubungan mereka.

Jika melihat kembali pada fakta yang ada, Yibo sadar. Entah disengaja atau tidak, fakta bahwa Xiao Zhan adalah seorang Omega akan terkuak. Hanya tinggal menunggu waktu sampai kapan kejadian itu datang. Namun, ia berharap hal tersebut tidak pernah terjadi.

Yibo memijit kepalanya yang pusing ketika melihat bagan babak 10 besar yang akan berlangsung lusa. Tantangan yang di buat pihak manajemen benar-benar akan menyulitkan Xiao Zhan. Keterampilan fisik benar-benar akan membuat pemuda itu kesulitan.
Yibo mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan pada sang sahabat.

Kuan, tolong ganti urutan tampil Xiao Zhan. Buat dia tampil di awal dan akhir agar ia bisa memulihkan staminanya.

Setelah mengirim pesan  tersebut, Yibo berniat keluar ketika pintu kamarnya terbuka. Xiao Zhan datang dengan membawa sepiring nasi goreng. Ia kemudian masuk ke ruangan dan meletakkan makanan itu di atas meja Wang Yibo.

“Ayo coba masakan buatanku jangan bengong di depan pintu," Zhan menarik tangan Yibo untuk kembali duduk di kursi kebesarannya.

Dengan menangkup kedua tangannya di pipi Zhan dengan tidak sabar menunggu reaksi Yibo.

“Bagaimana? Enak tidak?” Ucap Zhan penasaran kala pemuda itu memasukan sesendok nasi ke dalam mulut.

Yibo mengunyahnya lalu menatap Zhan yang tengah menatapnya dengan penuh harap. “Buatanmu?” Tanya Yibo yang langsung di angguki oleh Zhan dengan semangat.

“Ini masakanku, apa enak?”

“Tentu, apapun yang kau buat pasti selalu enak.” Xiao Zhan tersenyum senang dengan rona merah tipis hadir di kedua pipi putihnya.

“Syukurlah, Gege selalu bilang masakanku buruk hehe ternyata tidak seburuk itu.” Zhan menggaruk kepalanya gusar.

Yibo memicingkan kedua matanya saat melihat sesuatu yang aneh di jari tangan Zhan. Dengan cepat ia menangkap pergelangan tangannya.

“Apa ini?” Tanya Yibo heran melihat 2 plester menempel pada jari tengah dan manis Zhan.

“Oh ini, hehe hanya sedikit tergores.” Zhan menarik kembali tangannya cepat. “Tidak apa-apa ini hanya tergores.” Ujarnya lagi mencoba meyakinkan.