Epilogue (2/2)

561 60 116
                                    

Sesosok manusia berpakaian serba hitam dengan hoodie besar serta masker yang menyembunyikan sebagian wajahnya berjalan memasuki sebuah taman dengan langkah tergesa. Tak ada satupun pengunjung di taman tersebut karena waktu yang sudah larut malam dan udara yang sangatlah dingin meskipun tidak ada salju yang turun. Lelaki itu memperhatikan daerah di sekitarnya sebelum mengecek ponsel yang berada di dalam saku jaketnya. Hembusan napas berat meluncur dari bibirnya ketika layar ponselnya menyala dan menunjukkan waktu saat itu.

"Dia pasti sudah pergi..." gumamnya lirih.

Ketika ia hendak berbalik badan untuk pergi dari taman tersebut, tiba-tiba saja tangannya ditarik dari belakang. Lelaki tersebut sangat terkejut dan refleks melayangkan tendangannya sebagai bentuk bela diri. Namun sebelum serangannya mendarat di targetnya, wajah yang amat familiar baginya menyapa indera pengelihatannya.

"Kyuhyun!!"

Lelaki yang lebih kecil itu segera menurunkan kakinya dan malah melompat ke arah pemuda berambut cokelat yang menarik lengannya. Masker hitam yang dikenakan pemuda berambut cokelat itu menyembunyikan sebagian fitur tampannya namun pemuda ber-hoodie itu dapat mengenali mata besar layaknya anak rusa milik pemuda yang kini dipeluknya.

Lelaki tinggi itu tak membalas kata-kata pemuda ber-hoodie tersebut secara verbal, namun pelukannya yang mengerat di sekitar tubuh ramping pemuda itu sudah mengatakan segalanya. Keduanya tenggelam dalam pelukan erat yang menghangatkan tubuh serta hati mereka di bulan Desember yang dingin itu.

"Kyuhyun... aku merindukanmu..." gumam pemuda ber-hoodie itu dengan suara bergetar menahan tangis. Ia melepaskan pelukannya sejenak untuk menatap wajah tampan di hadapannya. Manik obsidiannya menatap pantulan dirinya dalam manik hazelnut lelaki yang lebih tinggi darinya, "apa kau merindukanku juga?"

Lelaki bernama Kyuhyun itu terkekeh, "tentu saja, Yesungie," ujarnya sembari menurunkan masker yang menutupi wajah manis pemuda itu dan mengusap pipi kemerahannya, "tapi kau tahu kan kalau kau adalah public figure dengan segunung schedule sekarang? Sudah begitu, aku sibuk mengurus siswa-siswiku karena sebentar lagi mereka akan lulus. Sangat sulit untuk menemukan waktu luang untuk menemuimu," tangan besarnya beralih ke rambut berwarna perak yang mengintip dari balik hoodie hitam pemuda di hadapannya, "kau ganti warna rambut lagi? Taruhan kau akan botak sebentar lagi."

Sebuah pukulan ringan mendarat di bahu pemuda yang dipanggil Kyuhyun itu sehingga korbannya refleks meringis, "berisik! Konsep comeback-ku kali ini adalah Renaissance, makanya aku mewarnai rambutku lagi! Warna rambutku yang sebelumnya tidak sesuai konsep!" gerutunya. Bibirnya mengerucut sebal. Mulut tajam kekasihnya memang tidak pernah berubah dari delapan tahun lalu!

Meskipun baru saja mendapat tinjuan dari kekasihnya, Kyuhyun masih dapat tertawa. Diraihnya tangan mungil yang baru saja menghajarnya dan digenggamnya dengan erat, "iya, iya, sayang... maafkan aku," ujarnya sembari mengecup punggung tangan pemuda manis itu dengan lembut, "tapi kau sudah berganti warna rambut tiga kali dalam dua bulan ini, aku hanya tidak ingin melihatmu uring-uringan karena rambutmu menipis."

Yesung menghela napas, ia kembali memeluk pemuda di hadapannya dan membenamkan wajahnya di bahu lelaki itu dengan manja, aroma familiar dari sang kekasih membuat tubuhnya rileks, "tuntutan pekerjaan."

"Ya ya, kau kan superstar Jepang, si Super Idol Singer YESUNG."

Yesung tersenyum mendengar gelar itu. Yap, ia adalah seorang idol sekarang. Setelah perjuangan berat selama delapan tahun, akhirnya ia dapat meraih mimpinya dengan menjadi seorang penyanyi yang dielu-elukan namanya di setiap konser. Meskipun ia harus merantau ke tanah asing, akhirnya kerja keras dan jerih payahnya membuahkan hasil.

My Fairy Godmother (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang