1: Kim Yesung

1K 98 27
                                    

Seorang pemuda terbangun dari tidur lelapnya. Mata sipitnya mengerjap-ngerjap; berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya matahari yang masuk lewat celah-celah teralis jendela kamarnya. Rambut hitam kelamnya mencuat berantakan. Perlahan dibawanya tubuhnya untuk bangkit dari kehangatan selimutnya. Ia masih ingin bergumul dalam selimutnya dan kembali ke alam mimpi, namun mengingat kebrutalan sahabatnya, ia mengurungkannya.

Terakhir kali ia menolak untuk bangun, Lee Hyukjae menyiramnya dengan seember air dingin kemudian menyeret pemuda yang baru setengah sadar itu ke kamar mandi.

"Yesung hyung! Kau sudah bangun? Haruskah aku ke kamarmu?"

Suara nyaring Hyukjae menyadarkan pemuda yang dipanggil Yesung itu dari lamunannya, ia mendesah pelan.

"Aku bangun Hyuk! Tunggu sebentar!"

Dengan hati-hati Yesung turun dari kasurnya, kemudian meraih handuknya yang tersampir di atas kursi meja belajarnya. Mata hitam kelamnya melirik sebuah boneka cupid kecil (lebih tepatnya boneka kura-kura yang memiliki sayap putih kecil dan memegang sebuah anak panah berbentuk hati berwarna pink) yang berada di atas mejanya. Tangannya terulur dan meraih boneka tersebut, kemudian membawa boneka tersebut ke dadanya.

"Dear cupid, kuharap hari ini adalah hari dimana kau melepaskan anak panahmu ke hati Siwonnie..." gumamnya, "semoga hari ini adalah hari di mana Siwonnie menyadari perasaanku padanya..."

Ya, Yesung adalah satu dari sekian orang yang mempercayai keberadaan cupid. Ia memiliki sebuah boneka (kura-kura) cupid dan setiap hari sebelum pergi sekolah ia akan berdoa untuk kehidupan cintanya sembari memeluk boneka itu. Yesung tidak memberi tahu siapapun tentang kepercayaannya pada cupid karena ia yakin ia akan di-bully karena kepercayaan bodohnya.

"Hyung! Kau masih lama?!"

Teriakan Hyukjae dari lantai bawah membuat pemuda itu tersentak, ia segera menaruh kembali boneka cupid tersebut ke tempatnya dan berlari ke kamar mandi.


***


"Sarapan buatan Ajumma memang yang terbaik!" seru Hyukjae riang. Pemuda dengan tas ransel hitam itu berjalan di sisinya sembari sedikit melompat. Sahabat sejak kecilnya itu memang sangat aktif dan penuh dengan energi.

"Tentu saja, masakan Eomma kan setara restoran bintang lima," ujar sang kakak kelas dengan bangga. Ia berusaha mengimbangi langkah cepat Hyukjae.

Keduanya terbiasa berjalan kaki pulang-pergi setiap hari dikarenakan rumah mereka yang hanya beberapa blok dari sekolah. Terkadang Yesung juga menumpang sepeda Hyukjae jika pemuda kelas 2 itu tidak sedang malas membawa sepeda kesayangannya.

Keduanya berjalan sembari bercakap-cakap ringan, hingga tak terasa mereka sudah memasuki gerbang sekolah.

"Hyung! Itu Siwonnie-mu!"

Yesung buru-buru menyambar tangan sahabatnya yang menunjuk segerombolan gadis-gadis yang tengah mengerubungi dua orang pria di koridor. Tangan kecilnya menurunkan tangan Hyukjae dan mencengkramnya agar tetap berada di tempat.

"Kau gila?!" desisnya, "jangan menunjuk-nunjuk seperti itu! Bagaimana kalau mereka melihat?!"

"Oh, Tuan Kura-Kura sudah datang rupanya!"

Yesung berjengit mendengar nama panggilan itu, ia menoleh malas.

Tentu saja. Jika ada Choi Siwon, pasti juga ada Cho Kyuhyun. Begitupun sebaliknya karena mereka adalah satu paket...

My Fairy Godmother (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang