10: Maaf, Terima Kasih

791 84 118
                                    

Lima jam telah berlalu semenjak terperangkapnya mereka di dalam ruangan unit kesehatan dan Yesung masih tetap bungkam. Kyuhyun menatap tirai putih yang menjadi pembatas antara dirinya dan Yesung. Ingin rasanya ia menyibak tirai tersebut dan memeluk seniornya sembari meminta maaf kepadanya, namun ia yakin jika ia melakukannya maka Yesung akan semakin membencinya karena tidak menghormati personal space-nya.

Di saat yang sama, perutnya berbunyi protes minta diisi. Kyuhyun mendumel, kenapa di saat seperti ini perutnya harus bunyi? Momen yang sangat tidak tepat sekali.

Kyuhyun meraih satu dari dua bungkus roti melon milik Changmin yang berada di atas nakas (semoga sahabatnya itu memaafkannya karena telah memakan roti kesukaannya). Ia mencoba untuk membuka bungkusan plastik itu namun gagal karena tangan kanannya yang seakan tidak memiliki kekuatan. Ia pun beranjak dari kasurnya untuk mencari-cari gunting dan kembali ke kasurnya dengan tangan kosong. Sesungguhnya ada sebuah gunting di dalam lemari obat, namun lemari itu terkunci dan digembok.

Kyuhyun pun memutuskan untuk kembali berusaha. Berkali-kali ia mencoba membuka bungkusan plastik itu, namun bukannya terbuka tangannya malah semakin sakit karena dipaksa bekerja.

Kyuhyun mencoba untuk membuka bungkusan itu sekali lagi, ringisan pelan meluncur dari mulutnya ketika ia merasakan pergelangan tangannya kembali didera rasa nyeri.

"Kau... kenapa?"

Kyuhyun yang sedari tadi terfokus pada bungkusan roti melon di tangannya refleks mengangkat kepalanya. Yesung sudah berdiri di hadapannya dengan tirai yang tersibak. Pemuda berambut pink itu mendekatinya kemudian mengambil plastik roti melon yang sudah terkoyak itu.

"Kau ingin makan ini?"

Kyuhyun mengangguk pelan.

Tanpa banyak bicara, Yesung segera membukakan kemasan roti melon itu dan mengeluarkannya sebagian agar Kyuhyun dapat memakannya dengan mudah. Matanya tertuju pada pergelangan tangan juniornya yang semakin membengkak, iapun segera meraih ice pack dan kembali mengompresnya. Tangan mungilnya memegangi tangan Kyuhyun yang jauh lebih besar darinya.

'Yesung... bahkan dalam keadaan marahpun ia tidak bisa mengabaikan dongsaeng-nya kesulitan...' batin Kyuhyun. Ia semakin merasa bersalah pada pemuda yang berpostur lebih kecil di hadapannya.

"Yesung... aku..."

"Habiskan dulu makananmu, baru kita bicara."

Kyuhyun hanya dapat menurut pada perintah tegas seniornya. Ia tidak berani melawan untuk kali ini. Setelah menghabiskan roti melonnya, Yesung membukakan sebotol air mineral (yang berada di tiap-tiap nakas dan sesungguhnya ditujukan untuk pasien unit kesehatan) untuknya yang kemudian diterimanya dengan senyuman tipis beserta gumaman terima kasih.

"Aku minta maaf," ujar Kyuhyun, segera setelah ia menaruh botol air mineral itu di tempatnya. Ia mengumpulkan segenap keberanian yang tersisa dalam dirinya dan memutuskan untuk berhenti menjadi pengecut dan melempar egonya jauh-jauh. Didiamkan dan tak dianggap oleh Yesung selama nyaris 5 jam saja sudah membuatnya tersiksa, apa lagi selamanya. Kyuhyun menatap pemuda di hadapannya dalam-dalam, "aku sungguh-sungguh minta maaf..."

"Tidak perlu minta maaf," ujar Yesung cepat, nadanya terkesan tak acuh dan dingin, "setidaknya dengan begini aku jadi tahu apa yang ada di pikiranmu, kau hanya mengutarakan opinimu tentangku."

My Fairy Godmother (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang