3: Transformasi

671 79 33
                                    

Transformasi mendadak Yesung membuat seluruh mata tertuju padanya. Para murid yang berada di koridor sekolah saling berbisik satu sama lain dengan mata yang tertuju pada pemuda bertubuh mungil itu. Tangannya secara tidak sadar mencengkram tali messenger bag-nya erat-erat karena gugup.

"Lihat, orang-orang itu mendadak tertarik padamu," kekeh Heechul yang berjalan di sisinya dengan santai. Pria itu tertawa ketika melihat seorang murid menabrak sebuah pilar yang ada di koridor karena matanya terlalu sibuk memperhatikan anak asuhnya. Ada rasa bangga yang bersemi di hatinya melihat penampilan baru anak asuhnya berhasil mencuri hati setiap orang yang meliriknya.

"Diam," bisik pemuda yang jadi perhatian satu sekolah itu. Ia tidak mau orang-orang semakin memperhatikannya hanya karena ia berbicara sendiri.



Flashback:

"Kau akan ikut ke sekolahku?! Jangan menarik perhatian yang tidak perlu!"

Pria berkacamata hitam itu bersandar di kursinya, tatapannya melayang ke luar jendela mobil, "aku harus tahu siapa yang kau sukai agar aku dapat membantumu mendapatkan hatinya," ia melepaskan kacamatanya dan mengerling kepada anak asuhnya, "dan aku tidak akan terlihat oleh manusia lain kecuali dirimu, jadi kau tenang saja!"



Dan disinilah ia sekarang, di koridor sekolah, bersama dengan ibu peri-nya yang tak terlihat oleh orang lain selain dirinya.

"Hyuk!"

Pemuda berambut pink itu berseru ketika melihat sosok yang dikenalinya. Sosok yang merupakan sahabat sejak kecilnya itu menoleh, ekspresi bingung terpancar dengan jelas di wajahnya.

"Um... ya? Ada yang bisa kubantu?" tanyanya sopan. Pemuda berambut hitam di sebelahnya menyikut sembari berbisik 'siapa dia?' yang kemudian dijawab dengan gelengan. Yesung terkekeh pelan, gemas akan kelakuan kedua dongsaeng-nya.

"Hyuk! Ini aku! Yesung hyung!"

Wajah kebingungan Hyukjae berubah menjadi terkejut, matanya memindai penampilan hyung-nya dari ujung rambut ke ujung kaki.

"Hyung! Kau-..." tangannya membentuk sebuah gestur random, mulutnya menganga. Kondisi temannya yang berada di sebelahnya juga tidak jauh beda.

"Hyung, kau cantik sekali!" seru pemuda yang berdiri di sebelah Hyukjae, ia yang lebih dulu tersadar dari pesona hyung-nya, "kau benar-benar berubah!" serunya sembari tersenyum lebar.

Pipi Yesung kembali bersemu merah, sepertinya ia tidak akan terbiasa dengan segala pujian ini, "terima kasih, Donghae-ah!" ujarnya senang.

Murid bernama Donghae itu mengangguk semangat, "kau juga wangi sekali Hyung," pemuda itu mendekatinya, kemudian mengendusnya, "seperti kue cokelat strawberry!"

"Huh?" Yesung mencium pergelangan tangannya sendiri, kemudian bajunya. Donghae benar, ia menguarkan aroma seperti kue cokelat strawberry. Pantas saja ketika ia lewat orang-orang langsung menoleh.

"Sudah kuduga sabun dengan aroma Mousse Chocolate Strawberry adalah pilihan yang tepat untuk remaja penuh hormon seperti kalian," ujar Heechul yang kemudian disusul oleh gelak tawa pria berambut awan itu. Yesung ingin memukulnya dikarenakan komentarnya yang kelewat sembarangan itu, namun akhirnya ia lebih memilih untuk mengabaikan ibu perinya.

Ia bisa memukulnya ketika sampai di rumah nanti.

Ketiganya pun terlarut dalam percakapan ringan (setelah Hyukjae berhasil menguasai dirinya tentunya). Sahabat sejak kecilnya itu merajuk karena ia ditinggal pergi ke sekolah oleh Yesung. Yesung tertawa dan meminta maaf, beralasan bahwa ia harus melakukan sesuatu terlebih dahulu sebelum ke sekolah. Sebenarnya alasannya tidak seratus persen salah karena Heechul ingin berlatih mengendarai mobil dan tidak mungkin ia meninggalkan pria aneh ini belajar menyetir sendirian. Keduanya jadi melewati rute memutar untuk sampai ke sekolah sehingga Hyukjae tiba duluan.

My Fairy Godmother (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang