2: Ibu Peri

763 79 17
                                    

Ibu peri...?

Pemuda manis itu semakin bingung, ia meraih ponselnya yang ada di saku celananya; berniat menelepon polisi karena ada orang aneh di kamarnya. Namun sebelum ia sempat membuka lockscreen-nya, ponselnya melayang dari genggamannya dan melesat menuju tangan pria aneh di hadapannya.

Yesung terkejut, ia menatap pria di hadapannya dengan ngeri. Apa-apaan itu tadi?! Sihir??

"Sekarang kau percaya kalau aku ibu perimu?" ujarnya dengan satu alis yang terangkat. Kedua tangannya kini terlipat di dadanya dengan ponsel Yesung yang masih berada di genggamannya.

Sejujurnya, tidak. Yesung masih tidak percaya kalau pria di hadapannya ini adalah 'ibu peri' (siapa juga yang percaya dengan keberadaan ibu peri di abad ke 20 ini?!). Namun ia khawatir akan apa yang pria itu lakukan jika ia masih bersikeras menolak keberadaan pria itu. Akhirnya pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah berwarna biru tua itu mengangguk pelan

"Bagus!" pria itu tersenyum lebar (padahal tadi ia terlihat seperti akan membunuh seseorang, mengerikan sekali mood swing-nya), "namamu... um..."

"K-Kim... Yesung..." cicit Yesung, boneka cupid-nya ia peluk erat-erat.

Pria bernama Kim Heechul itu menepuk tangannya, "ah iya! Yesung! Kau bisa memanggilku apa saja selama itu sopan. Walaupun aku lebih menyukai panggilan Heenim," ujarnya sembari memainkan rambut ikal panjangnya.

Pemuda itu menatap pria di hadapannya dengan takut-takut, ia berpikir sejenak, "H-Heebongie hyung...?"

Heechul menepuk dahinya, ia tergoda untuk menggunakan kekuatannya untuk melempar pemuda itu ke dinding (karena demi apapun nama 'Heebongie' sangatlah tidak berkelas untuk dirinya yang fabulous ini), namun ia mengurungkan niatnya. Lagipula dia bisa dihukum jika menggunakan kekuatannya pada manusia.

"Karena kau anak asuhku, baiklah kuizinkan," ujarnya mengalah. Matanya lalu mencermati penampilan pemuda di hadapannya, " dan kau berharap orang yang kau kagumi akan melirikmu yang berpenampilan seperti ini?"

Pemuda berambut kelam di hadapannya mengerutkan keningnya, bibirnya mengerucut sebal karena penampilannya dikritik, "memangnya ada yang salah?"

Pria berambut awan di hadapannya menggoyangkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan, sebuah gestur no-no, "penampilanmu terlihat seperti anak SMA biasa. Tidak cukup mencolok untuk menarik perhatiannya," ia mendecak, pria itu kemudian membuka lemari bajunya seakan-akan kamar Yesung adalah kamarnya sendiri. Sang pemilik kamar hanya melongo melihat pria dengan kemeja kotak-kotak orange yang tersampir di bahunya mengacak-acak lemari pribadinya.

Tak lama ia mengeluarkan sebuah jas sekolah abu-abu pucat dan dasi biru muda, "ini kombinasi yang jauh lebih bagus, kau terlihat kusam dan gloomy jika menggunakan warna biru tua," kaki jenjang pria itu melangkah ke remaja yang sedari tadi mematung di tempat. Diraihnya wajah manis itu dengan kedua tangannya, dan menepuk-nepuk pipi seperti bakpau itu, "wajahmu ini baby-face, jadi menggunakan warna muda dan baju longgar akan mempermanis tampilanmu."

Yesung membeku akan tindakan Heechul yang menginvasi personal space-nya. Ia menatap wajah feminim yang hanya berjarak sekitar 15 senti dari wajahnya itu dengan bingung.

"... dan astaga, kau punya tatapan mata yang menggemaskan. Kenapa kau menutupinya dengan poni ini?!" gerutu sang fairy godmother sembari menyibakkan poni hitam yang hampir menutupi mata itu, "oh god, aku akan merapikan penampilanmu besok dan membuat orang yang kau sukai jatuh cinta padamu!"

Heechul menjauh dari tubuh mungil Yesung dan duduk di kursi meja belajarnya. Tangannya mengibas dan sebuah pulpen bulu beserta gulungan tua pun muncul dengan bunyi 'poof'. Pria itu kemudian mulai menulis sesuatu di atas permukaan gulungan tua itu.

My Fairy Godmother (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang