Langit senja mulai menampakkan diri, gedung gedung pencakar langit yang serentak menyalakan lampu mengganti tugas sang mentari.Jendral dan kawan kawan berniat meninggalkan warkop setelah melihat jam dan adzan Maghrib akan berkumandang.
Naufal yang di bonceng Jendral segera pergi ke rumah kembar Derena untuk membersihkan badan dan kemudian shalat
Sedangkan Rendra masih menunggu Chandra meng-engkol motor nya si 'asep' yang katanya tengah merajuk kebiasaan emang tolong di maklum motor nya udah butut warisan dari kakek
" Chandra lama, si Asep minta di ganti kali!!" Kesal Rendra karena motor bebek Chandra yang tak kunjung bisa di nyalakan
"Ish.. sabar Ren!!, asep yang paling 'kasep' hayo dong udah ya ngambek nya Chandra kan mau sholat magrib" ucap Chandra ke arah motornya yang tak lupa sambil mengusap-usah dashboard Asep penuh cinta dan kasih sayang
Rendra mendelikan matanya melihat kelakuan temannya yang aneh bin ajaib itu
***
Suara adzan Maghrib berkumandang, empat serangkai yang sudah mengenakan sarung dan menggelar sajadah untuk melaksanakan sholat berjamaah yang akan di imami oleh 'Reza' selaku bapak dari si kembar Derena
"qomah!" Perintah Reza kepada empat pemuda di belakangnya
Rendra, Chandra, dan Naufal melirik pada Jendral yang di balas dengan tujukan pada dirinya sendiri, semua mengangguk menyuruh Jendral saja yang melakukan qomah
Sura Jendral melantunkan i'qomah menjadi pertanda untuk berdiri dan melakukan sholat. Lantunan surat alfatihah dan surat-surat pendek lainnya terdengar, gerakan-gerakan solat yang teratur dengan Reza sebagai imam sampai gerakan terakhir solat dan semua serempak berjabat tangan dan menyalami Reza
Malam itu jendral merasakan lagi kehangatan yang sebelumnya pernah hilang
***
"Saya mau ke minimarket mau titip sesuatu?" Tanya Rendra kepada teman temannya yang tengah sibuk dengan permainan PS di ruang tamu"Gue ikut Ren, mau beli sesuatu!" Balas Jendral sambil bangkit dari posisi tengkurap nya
" Bang, Naufal mau mie yang waktu itu"
"Gue titip beli batagor Ren"
" Di minimarket depan ga ada yang jual batagor Chan, jangan ngadi ngadi deh!!"
"Yaudah mau martabak aja!! Ada kan"
Chandra mengeluarkan dua lembar uang pecahan lima ribu rupiah dari saku celananya, uang yang sudah terlipat lipat dan keras akibat ikut tercuci dan tersetrika dalam celana.
" Yang bener aja chan!! Sepuluh ribu mana cukup, mana lecek lagi malu ngasihnya!!"
"Ish.. Rendra banyak protes ya!! Berisik udah sana pergi!!" Perintah Chandra
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Rumah
Teen FictionJendral tau dirinya bukan satu-satunya orang yang menderita di dunia tapi kenapa tuhan seperti tidak adil pada dirinya, bukannya tidak bersyukur tapi tuhan menempatkan dirinya dalam keluarga yang harus akan kesempurnaan jendral muak Tapi jendral sa...