Hiruk pikuk kendaraan di hari Senin terasa sangat padat pada siang hari, matahari sedang terik teriknya di atas kepala membuat siapa saja malas untuk beraktifitas terlalu berat.Kalau panas panas begini enaknya makan eskrim atau minum air kelapa, bukan malah mengerjakan soal matematika yang makin bikin mumet kepala. Andai saja matematika mandiri mencari X dan Y pastinya mata pelajaran ini sudah banyak di minati banyak orang
"Chan saya nyerah deh kok isinya malah banyak koma nya!!" Adu Rendra
"Mana gue tau Ren kan lo yang isi!!"
"Ahh udah deh saya mau ke kantin aja!! Jamkos ko malah ngerjain tugas!!" Keluh Rendra
(*Jamkos = jam kosong)Rendra melangkah kan kaki nya keluar dari kelas, katanya mumpung si bapak nya sakit tugas bisa nanti lihat brainly kalo perut kosong bahaya bisa pingsan lebay? Memang
Koridor sekolah terasa sepi karena jam pelajaran masih berlangsung, suara peluit terdengar dari lapangan langkah kaki Rendra terhenti tatkala matanya tak sengaja melihat Amanda tengah bermain basket bersama teman sekelasnya dalam praktek pelajaran olahraga.
Sebuah senyuman terukir di bibir Rendra melihat Amanda yang tengah berlari kesana-kemari menggiring bola yang di kerumuni siswi yang lainnya, tidak ada strategi hanya berlari mengikuti perginya bola, melempar dan yah saling menjerit ketika bola tidak jadi masuk ring.
"Abang lagi apa? Ga masuk kelas bolos ya nanti Naufal bilangan bapak loh"
Tatapan sinis Rendra beri ke arah Naufal, dari mana datangnya anak ini pikir Rendra" kamu juga ga masuk kelas bolos ya?! Nanti Abang bilangin ibu lohh"
"Ah Abang ga asik, tukang ngadu!"
"Yeuu...ngaca bocah!"
"Liatin apa sih bang serius amat" tanya Naufal, matanya melirik objek yang kakak nya pandang seorang gadis cantik dengan balutan baju olahraga yang tengah menggiring bola basket, terlihat cantik dengan rambut yang di kuncir satu itu
"Oh si teteh eta, makanya tembak ajak pacaran percuma muka ganteng kalo nembak aja ga berani!" Ujar Naufal pada kakak nya
Naufal kadang gemas pada kakak nya, punya muka ganteng tapi ga berani deketin cewe,nge-crush in hampir lima tahun tapi ga sekalipun pernah bilang suka berakhir cuman jadi friendzone, cupu!
"Abang cupu ah, bilang suka aja ga berani"
"Dia nya udah punya pacar ai kamu"
"Lima tahun kebelakang ngapain aja? Main congklak!" Gemas Naufal pada kakak nya
Bel berbunyi pertanda waktunya makan siang dan melepas penat, pandangan Rendra tak lepas dari sang pujaan.
Amanda melambaikan tangan ke sebrang lapangan sebuah senyuman terukir kembali di wajah Rendra, nyatanya sapaan itu bukan untuk dirinya tetapi untuk Rio yang datang dengan dua buah botol air mineral di tangan. Memang sulit ternyata jika mencintai sendirian.
"Ren ayo lah ngantin ngapain masih berdiri di situ?"
Fokus Rendra teralihkan pada Chandra yang baru saja mengajak dirinya berbicara
"Ayo"
"Nyerah juga kan kamu sama matematika Chan " ledek Rendra ketika melihat seberapa frustasi nya temannya itu
"Ga tau lah gue pusing, pengen makan bakso mas Aris awas minggir" Wajahnya di tekuk cemberut, berjalan cepat meninggalkan Rendra dan Naufal di tepi lapangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Rumah
Teen FictionJendral tau dirinya bukan satu-satunya orang yang menderita di dunia tapi kenapa tuhan seperti tidak adil pada dirinya, bukannya tidak bersyukur tapi tuhan menempatkan dirinya dalam keluarga yang harus akan kesempurnaan jendral muak Tapi jendral sa...