32

459 29 15
                                    

Happy reading

*
*
*

"Lo udah tau siapa yang nantang kita?" tanya Kanaya. Inti astrophilia baru saja tiba dirumah Zizan beberapa menit yang lalu.

"Gue gak tau."

"Lah terus?"

"Kita liat langsung di lokasi." ucap Zizan seraya berdiri dari tempat duduknya dan menatap satu persatu anggotanya.

"HARI INI TANGGAL 15-05-2021 HARI DIMANA KITA KEMBALI TERJUN KEDALAM PEPERANGAN, GUE MAU KITA MAIN PAKE LOGIKA BUKAN EMOSI!" teriak Zizan dengan suara lantangnya.

"INGAT DALAM KAMUS KITA ITU TIDAK ADA KATA KEKALAHAN!" ucap Zizan dengan menekankan disetiap kalimatnya.

"ASTROPHILIA...?"

"PERDAMAIAN ADALAH TUJUAN KAMI! JIKA SATU DARI KALIAN MENGUSIK KAMI MAKA BERSIAPLAH MAUT AKAN MENJEMPUT KALIAN!"ucap mereka  serempak dengan tangan kanan yang disatukan.

Setelah mengucapkan kalimat tersebut kini mereka bersiap untuk pergi menuju lokasi.

"Nay lo bareng gue." ucap Zizan seraya memakai helm.

Saat semuanya sudah siap dengan motor mereka masing masing, kini Astrophilia sudah meninggalkan mansion Zizan. Dengan yang memimpin jalan adalah Zizan sang leader astrophilia.

Tiga puluh menit dalam perjalanan akhirnya mereka sampai disalah satu hutan terbengkalai karna mitosnya, hutan ini kerap dicap sebagai hutan terangker olah masyarakat sekitar.

Mereka berhenti disalah satu jalanan dan menatap sekitar.

"Gila tempatnya jauh banget dari perkotaan." ucap Zidan dengan sedikit berteriak.

"Hati ha——." ucapan Zizan terpotong karna satu anak panah hampir mengenai wajah sang leader.

"Woy anjing ngajak ribut." ucap Zidan seraya menunjuk kearah dimana anak panah itu diluncurkan.

"Emang kita kesini kan mau ribut, aelah gimana sih lo." ucap Farrel.

"Hehe iya juga ya."

Zizan mulai menuruni motornya diikuti oleh anggota yang lainnya.

"Ikutin gue." ucap Zizan.

Lima menit mereka berjalan memasuki kawasan hutan akhirnya mereka menemukan beberapa segerombol orang. Kalau di itung bisa sampai 100 orang bahkan lebih.

"Oh jadi lo yang nantang kita?" ucap wanita disana dengan badan yang membelakangi astrophilia, semua anggota melakukan hal yang sama.

Saat mereka membalikan badannya, semua yang berada di sana terkejut. Pasalnya yang kini berada di hadapannya adalah Pluviophile yang akhir akhir menjadi musuh.

"LO KALI YANG NANTANG KITA!" ucap Zizan.

"GUE GAK PERNAH NANTANG GENG LEMAH LO!" ucap Fira seraya menunjuk wajah Zizan menggunakan jari telunjuknya.

"Halah bacot, hajar aja bos." ucap salah satu anggota astrophilia.

BUGH!

ZeonanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang