33

426 26 4
                                    


Happy reading



"Tadi Nathan nanyain apa?"

"Biasalah nanyain kabar kita."

"Lo harus bertahan sama gue Bar sampai kondisi membaik." ucap Fira dengan nada serius.

"Gue pasti bertahan, Arsel dan Nara jadi pulang hari ini?" Fira mengangguk sebagai jawaban.

"Mereka sedang dalam perjalanan."

"Untuk kasus yang menimpa mereka, lo yakin Arsel yang menusuk Nara?"

"Gue gak yakin sih kalau soal itu. Soalnya gue liat disini tuh posisinya Arsel juga terluka dengan luka yang sama dengan Nara," ucap Fira yang kini berdiri melihat kearah jendela.

"Jadi maksud lo ada orang lain dibalik semua ini?" tanya Bara.

"Gue yakin kalau soal itu. Tapi menurut gue kita jangan terlalu menguruskan hal itu."

"Tapi itu bahaya Fira! Bisa saja orang itu kembali lagi untuk melukai mereka berdua." ucap Bara dengan nada yang mulai kesal.

"Ada yang lebih bahaya dari itu Bar."

"Apa?"

"Kebencian Astrophilia terhadap Pluviophile!"

"Terus yang jadi masalahnya apa?"

"Tentu ini jadi masalah besar, Queen gak akan nyuruh kita jagain Astrophilia kalau Astrophilia gak penting!"

"TAPI MEREKA YANG SUDAH MENGIBARKAN BENDERA PEPERANGAN!" ucap Bara yang kini sudah mulai tersulut emosi.

"Bar lo gak liat Pluviophile yang akhir akhir ini mengalami serangan markas, lo gak liat yang akhir akhir ini menimpa anggota Astrophilia. Itu semua adalah kesalahan kita KARNA KITA TERPECAH BELAH MAKANNYA INI SEMUA TERJADI," ucap Fira yang sudah tidak bisa menahan emosinya dan mulai mengeluarkan air matanya.

"Lo tau apa?"

Tidak ada jawaban dari Fira.

"LO TAU APA ANJING!" ucap Bara dengan aura yang sangat menyeramkan.

"Gue gatau apa apa," ucap Fira seraya meninggalkan Bara sendirian.

"LO PASTI TAU SESUATU FIRA!" ucap Bara dengan berteriak agar terdengar oleh Fira. Ia mendengus kesal dan melihat kearah jendela, ia melihat mobil milik Arsel memasuki kawasan markas dan ia pun segera pergi.

***

"Pasien keadaanya sudah membaik." ucap dokter tersebut.

"Alhamdulillah." ucap mereka bebarengan.

"kalau gitu kita boleh masuk dok?"

"Oh iya silahkan," lanjut mereka memasuki ruangan itu. Mereka melihat Zizan yang masih terbaring di brankarnya.

"Udah siuman belum sih?" tanya Zidan.

ZeonanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang