Sebagai Valda, aku adalah bangsawan berdarah biru, cucu dari raja sebelumnya sama seperti Arkyn. Hanya karena aku terlahir di luar pernikahan, seisi kastil sepakat untuk menyembunyikanku dari dunia. Aku diberikan tempat di sudut paling terisolir. Diperlakukan layaknya orang asing oleh keluarga sendiri. Dikekang tanpa tahu kapan bisa bebas.
Hanya Arkyn yang melihatku seolah aku bukan makhluk tak kasatmata. Dia adalah putra mahkota kebanggaan negeri, tapi dia tidak memperlakukanku layaknya sampah. Dia tempatku bergantung. Cahaya dalam hidupku yang suram. Secara teknis kami bersepupu, tapi bagiku, yang namanya keluarga sudah tidak ada sejak lama. Jadi, tidak apa-apa kan kalau aku punya perasaan ini?
Tayangan masa lalu bergerak cepat. Valda tetap gigih mencari semanggi sepanjang hari. Sore hari ketiga, seseorang datang menghampiri.
"Kau sedang apa, Val?"
Seorang gadis berambut pirang keemasan ikut berjongkok. Sebelah tangannya menenteng keranjang makanan, tangan satunya memegangi payung yang kemudian dia bagi dengan Valda.
"Eliza!" Valda menyapa riang dan buru-buru menyembunyikan tangan yang kotor di balik punggung. "Bukan apa-apa. Ada barangku yang jatuh."
Bagi Valda, Eliza pun merupakan sosok bercahaya. Arkyn mengenalkan mereka sekitar setahun yang lalu dan Valda masih tidak percaya putri pejabat penting itu mau menjadi temannya.
Bagi Viona, tidak masalah kalau orangnya adalah Eliza. Tidak ada yang layak mendampingi Arkyn selain dia.
"Mau minum teh?" Eliza menunjukkan keranjangnya. "Aku butuh teman bicara."
Valda mengiyakan tanpa ragu.
"Jangan!" Aku berteriak, berharap diriku yang ada di sana berubah pikiran. Tanganku refleks terulur ke depan, menyentuh layar transparan. Muncul cahaya menyilaukan dan begitu membuka mata, aku sudah berada di dalam adegan. Tampak sosok Valda dan Eliza tidak jauh dariku.
Aku masuk ke masa lalu.
"Jauhi dia!" Aku mencoba memperingatkan. Namun, Valda--dengan senyum polosnya--tetap mengikuti Eliza ke gazebo taman.
"Ini hanya refleksi, Fiona." Celestia menyentuh bahuku. "Tidak ada yang bisa kau lakukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Turning Back to You
FantasyDiperlakukan layaknya iblis yang bisa dipanggil dengan ritual yang melibatkan pentagram, mantra, dan tumbal berdarah tidak pernah ada dalam mimpi terliarnya Fiona. Namun, entah bagaimana sekumpulan orang berjubah berhasil menariknya ke dunia antah-b...