promise, sunghoon

➳ destiny

Sudah sekitar seminggu Sunghoon belum ada kabarnya sedikit pun, sekarang pencarian masih berjalan walaupun tidak menghasilkan apapun.

Setiap hari Aera selalu meyakinkan kepada dirinya bahwa Sunghoon akan kembali, Sunghoon pastinya masih hidup, Tidak mungkin Sunghoon meninggalkannya begitu saja dan secepat itu.

"Ini salah gue, seharusnya gue gak biarin Sunghoon nyetir sendiri pas malam itu." Ucap Heeseung sembari menundukkan kepalanya.

"Seandainya gue selamatin Sunghoon dengan cara yang lain pasti gak akan begini." Lanjutnya.

Aera menepuk pundak Heeseung. "Jangan salahin diri lo terus Seung, mungkin ini udah takdir jadi harus gimana? Walaupun semua takdir tidak ada yang baik."

tok tok tok

ceklek

"Permisi pak, saya sudah mencoba melacak ponsel tuan Sunghoon tapi tidak bisa di lacak, mungkin ponselnya mati" Ucap salah satu polisi.

Heeseung menghembus nafasnya kasar. "Aishh yaudah gapapa, terima kasih atas kerja kerasnya"

Polisi tersebut membungkukkan bandannya kemudian keluar dari ruangan tersebut.

"Hoon.." Isak Aera.

"Sstt tenang noona, ada Ni-ki disini" Ucap Ni-ki sembari mengelus pundak Aera.

Fyi, Ni-ki sedari tadi ada di ruangan temenin Heeseung sama Aera, yakali mereka cuma berduaan di ruangan jadi Ni-ki terpaksa ikut.

Ni-ki cukup khawatir melihat kondisi wanita di sebelahnya ini, mata merah, wajah pucat, kantung mata yang mulai menghitam, badannya mulai mengkurus. Aera banyak berubah sejak kehilangan Sunghoon, seperti tidak ada kehidupan, ia bahkan tidak fokus bekerja karena hanya memikirkan Sunghoon Sunghoon dan Sunghoon.

Yejun bagaimana? Sementara ini anak itu harus tinggal di rumah Taehyung dulu karena Aera pastinya akan jarang pulang kerumah, kasian jika anaknya tidak terurus. Yejun mah iyain aja yang penting ada kuota.

Sekarang wanita tersebut hanya diam termenung, sesekali ia menatap layar ponselnya berharap ada pesan masuk dari suaminya, tidak mungkin sih tapi apa salahnya ngehalu sedikit.

"Noona, pinjem ponsel dong kuota saia habis." Ucap Ni-ki secara tiba-tiba.

Aera langsung menyerahkan ponselnya ke Ni-ki "Batrenya jangan di habisin."

"Okee"

Beberapa menit kemudian..

"Nih noona, thank you muah"

"Ish."

Wanita tersebut kembali menatap layar ponselnya, ia berharap ada suatu keajaiban yang terjadi hari ini.

ting!

Aera langsung melotot saat mendengar notif dari ponselnya.

xxx : Kuota Flash Anda telah habis. Anda akan di kenakan tarif non paket jika seluruh kuota habis.

Wanita tersebut berdecak. "Lo habisin kuota gue ya? kurang ajar lo."

"Hehe maaf"

Aera kembali merenung, ia sekarang mendapatkan julukan yaitu sad girl.