8. Vicissitude

28 6 0
                                        

[29 Agustus 2018]

Hyejoon duduk seraya memainkan handphone miliknya. Seperti yang Hyejoon katakan pada Jimin, hari ini Hyejoon akan pergi ke Busan. Sesuatu yang penting harus dibicarakan, makanya Hyejoon rela pergi jauh-jauh dari Seoul ke Distrik Yeonje, Busan.

Lagi pula Jimin tidak memberi kabar kalau si idol pindah ke Busan.

“Memang aku siapanya?” gumam Hyejoon sedih, karena merasa jauh dengan Jimin.

Padahal dulu seperti ditempeli lem.

Pemberitahuan untuk kereta selanjutnya membuat Hyejoon berdiri. Ia menatap kereta yang semakin dekat, hingga ketika kereta berhenti, Hyejoon langsung melangkahkan kakinya masuk ke kereta.

Pemuda berambut pirang itu menghela napas setelah duduk. Ia menyalakan ponselnya dan melihat jam. Masih pukul setengah delapan. Hyejoon sudah janjian dengan Jimin untuk bertemu sekitar pukul sepuluh pagi. Jadi, setelah sampai di Busan, Hyejoon langsung pergi ke tempat dia bertemu Jimin.

—፰፰፰—

Jungkook kini mematung memandang isi diari Taehyung di halaman paling terakhir. Ini adalah hal yang sangat mengerikan bagi Jungkook.

Sebuah tulisan dengan tinta merah terpampang jelas diakhir halaman itu, yang bertuliskan ...

“Kau yang terakhir Jeon Jungkook”.

Jungkook bingung harus bagaimana dia menyikapi kejadian menyeramkan ini. Dan, Jungkook juga tidak paham maksud kalimat itu. Entah apa maksud dari “kau yang terakhir”, Jungkook tidak bisa menebak.

Pintu terbuka tetap tidak membuat Jungkook bergerak dari atas kasur. Sang leader yang sudah masuk hanya bingung dengan Jungkook yang tampak murung.

“Kau baik-baik saja, Kook?”

Jungkook mendongak. Matanya yang sudah merah menahan air mata menatap Namjoon takut. Ia memperlihatkan tulisan di diari Taehyung.

Namjoon menggumamkan tulisan itu. Ia ikut bingung. “Kau yang menulisnya?” Namjoon hanya berharap Jungkook berkata “iya”.

Namun, bukan seperti yang diinginkan Namjoon, Jungkook menggeleng pelan. “Tidak Hyeong. Bukan aku yang menulisnya. Tulisan itu sudah ada saat aku membukanya.”

Sebenarnya, Jungkook tidak membuka diari Taehyung, tetapi buku itu jatuh dan ‘kebetulan’ terbuka pada halaman paling terakhir.

“Aku tidak mengerti, Hyeong.”

Namjoon memandang sang maknae dengan sendu. “Aku akan menanyakan pada yang lain. Kau tidak perlu khawatir.” Namjoon keluar kamar Jungkook dan membawa diary Taehyung bersamanya.

Ada yang tidak beres.

—፰፰፰—

Hoseok menaiki tangga dengan loyo seraya berpegangan pada batas tangga. Tidak tahu kenapa dia penat sekali. Padahal baru saja Hoseok makan.

Dan bukannya disuruh istirahat, Namjoon justru menyuruhnya untuk mengecek CCTV di lantai dua dekat kamar Suga. Memang Namjoon tidak peka jika sedang kelelahan.

Dengan malas, Hoseok membuka pintu ruang CCTV. Ia duduk di kursi. Saat melihat rekaman live itu, tidak ada aneh. Fyi, ada 6 CCTV di dorm mereka. Pintu utama dorm, ruang tamu, ruang santai, taman belakang dorm, dinding antara kamar Seokjin dan Yoongi, dan arah jalanan, ke situlah arah CCTV. Sangat ketat, diletakkan secara tersembunyi, dan jernih.

We Call You HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang