EPILOGUE

29 7 0
                                    

Brak!

"MANAJER!"

Dae-ho sangat terkejut ketika ia ingin membuka pintu kamar Jimin, semua member BTS plus Hyejoon tiba-tiba muncul tanpa adanya tanda-tanda.

"Kalian!? DARI MANA SAJA!?" amuk Dae-ho. Ia sangat khawatir ketika Namjoon mengatakan bahwa mereka ada di dunia ghaib. Pria itu juga sudah mendobrak dorm BTS dan kini ia mencari lilin merah seperti yang dikatakan Namjoon.

Pencariannya harus terhenti karena saat ini semua member Bangtan menangis di lantai, seolah-olah mengadu pada Dae-ho.

"Kalian kenapa sih?" tanya Dae-ho kesal.

"M-manajer, Taehyung ... Taehyung tidak ikut bersama kami!" balas Namjoon sesenggukan.

"Tadi kalian membual tentang dunia ghaib! Sekarang kalian membual tentang Taehyung! Maksud kalian apa? Aku benar-benar tidak mengerti!"

"Asal kalian tahu, kalian sudah 'menghilang' selama dua hari! Ke mana kalian ini? Kenapa tidak ada izin? Aku cemas!"

Semua dijawab hanya dengan ratapan member.

Dae-ho memandang seseorang yang tidak ia kenali, Hyejoon, dengan tilikan yang bertanya-tanya.

Hyejoon menghempaskan napasnya.

"Sesuatu terjadi."

-፰፰፰-

"Dan ... kami tidak melebih-lebihkan fakta yang ada. Semua itu betul-betul menimpa kita. Dunia ghaib, Taehyung, dan Nora, itu semua nyata."

"Jujur, kami benar-benar menyesal karena memainkan permainan The Dead. Itu adalah malapetaka besar bagi kami."

Dae-ho termangu ketika mencermati semua cerita dari birai Jimin. Semua bukti yang mendukung, terlebih lagi saat menggubris perkataan Hyejoon yang notabennya adalah seorang indigo. Penjelasannya tidak bisa diganggu gugat.

"Jadi ... selama tiga hari ini ... kalian berada di alam astral?" Semua mengangguk.

"Tapi bukankah semua itu terlalu di luar logika?" sahut Dae-ho.

"Tidak ada hal paranormal yang bisa bersinggungan dengan logika. Manajer harus percaya itu," balas Namjoon meyakinkan.

Dae-ho membuang napas. "Aku percaya pada kalian. Bagaimana dengan lilin yang kau bicarakan tadi?" Dae-ho menatap Namjoon.

Jimin meringis kecil. "Aku akan mengembalikan lilin itu, tetapi tidak sekarang. Aku sangat lelah."

"Kalian ini ... tidak mengada-ada, 'kan!?"" tanya Dae-ho lagi.

"Ya Tuhan ... manajer harus lihat ini!" Jimin mengeluarkan ponselnya. Ia akan menunjukkan pesan yang dikirimkan lewat nomor Taehyung. Ya, pesan yang diketik oleh Nora.

Dae-ho membaca pesan itu. "Tidak ada bukti yang lain? Bagaimana aku bisa memberitahukan pada staf yang lain? Mereka akan menganggap ini konyol!"

"Yah ... intinya semua bermula dari permainan The Dead." Yoongi menyandarkan tubuhnya.

Jimin berdiri. "Aku harus mengembalikan lilin itu ke tempat semula. Maafkan semua. Karena ku, kalian juga ikut terlibat dalam jebakan Nora." Setelahnya Jimin pergi.

We Call You HereWhere stories live. Discover now