Sirine mobil polisi dan ambulans terdengar sangat membahana di salah satu tempat di Busan, lebih tepatnya di dorm salah satu boyband terkenal, BTS.
Semua personil boy grup itu masih syok berat dengan kejadian yang menimpa mereka pagi ini, di mana salah satu member, Kim Taehyung, ditemukan dengan keadaan yang mengerikan.
Pergelangan tangan kirinya menganga lebar hingga membuat urat nadinya terputus dan banyak darah merembes keluar, mengakibatkan Taehyung kehabisan darah dan ... meninggal.
Berita ini langsung tersebar begitu cepat, dengan mengatakan bahwa Taehyung mengakhiri hidupnya sendiri menggunakan pisau yang ditemukan dipegang di tangan kanan Taehyung. Dan, banyak orang berasumsi Taehyung bunuh diri karena depresi berat.
Semua personil BTS harus menjadi target untuk diselidiki, meskipun air mata belum berhenti mengalir dari mata mereka, karena tidak mungkin juga mereka melakukan hal itu pada Taehyung.
Namun, kini mereka semua masih ada di sebelah Jimin yang tidak sadarkan diri setelah melihat Taehyung terbaring tak bernyawa di lantai kamarnya.
“H-Hyeong?”
Semua langsung menoleh kala mendengar suara Jimin.
“Jim, kau baik-baik saja? Tidak ada yang sakit, 'kan?” tanya Seokjin.
Jimin mengangguk, tetapi Jimin langsung menatap mata lima orang di sekelilingnya begitu bahana sirine memekakkan telinganya.
“Ma-mana Taehyung?”
Atmosfer di tempat itu langsung suram begitu pertanyaan tentang Taehyung keluar dari birai Jimin.
“Hyeong?”
Tidak ada yang membalas Jimin.
“K-katakan bahwa dia baik-baik saja, Hyeong, Jungkook!” Jimin sampai membentak lima pemuda di hadapannya. Dia ingat betul apa yang tadi ia lihat di kamar Taehyung, tetapi ia memilih untuk tidak percaya sebelum mendengar pernyataan dari member lainnya.
“Apa–”
Ucapan Jimin terpotong karena Jungkook kembali menangis dengan air mata yang lebih deras.
“H-Hyeong ... kami tahu bahwa ... bahwa kau tidak akan mau mendengar kabar ini ... t-tapi kau harus menerimanya, Hyeong,” kata Jungkook tersendat-sendat.
“K-kabar apa? Kalian membuatku takut!”
Jungkook mengusap air matanya, lalu mengatakan, “Relakan Taehyung hyeong. D-dia sudah tidak ada, Hyeong. Taehyung hyeong ....”
Jungkook tidak bisa melanjutkan perkataannya karena lagi-lagi tangisannya pecah saat itu juga. Hoseok yang ada di sampingnya pun memeluk sang maknae.
Jimin menggeleng tidak percaya. “Tidak, tidak, tidak. Katakan bahwa Taehyung ... ada ....”
Jimin menatap ketiga Hyeong-nya dengan mata yang berkaca-kaca dan penuh harapan. Namun, Hyeong-nya hanya menggeleng dan menunduk.
“Hyeong ... katakan bahwa Taehyung baik-baik saja! Hyeong ....”
Jimin tidak kuasa menahan air matanya. Ia merunduk dan langsung menangis sejadi-jadinya.
Namjoon, Seokjin, Yoongi, Hoseok, dan Jungkook sama-sama memeluk Jimin. Tidak ada yang bisa mengatakan apapun untuk membuat diri mereka terhibur.
Karena, yang harus mereka lakukan adalah merelakan kepergian Taehyung.
—፰፰፰—
Tempat sesak dipenuhi suasana berkabung dari orang-orang yang berduka atas meninggalnya Kim Taehyung.
Banyak idol K-Pop datang ke tempat di mana anggota Bangtan masih mengalirkan air mata mereka, tidak kuat melihat foto Taehyung yang tengah tersenyum dikelilingi oleh bunga dan coffin di mana Taehyung berbaring di dalamnya.
YOU ARE READING
We Call You Here
HorrorJumat, 24 Agustus 2018, hari terburuk itu ... terjadi sehari sebelum mereka menjalankan tur dunia. Semua jadwal dibatalkan. Berita-berita penuh dengan wajah Kim Taehyung, member BTS yang ditemukan meninggal dengan sayatan lebar si tangan kirinya. Se...