5. Never Say Goodbye

26 6 3
                                    

–06.49 KST–

Suara alat yang bersentuhan terdengar di dapur apartemen BTS. Saat ini, Seokjin tengah sibuk membuat sarapan, sedangkan yang lain masih menghayati mimpi mereka.

Kreek!

Seokjin menoleh. Ia kembali memasak ketika suara kursi yang bergeser itu hilang.

Grrrrtt

Seokjin membalikkan badannya dengan wajah curiga. “Jungkook?” Dia langsung berpikir bahwa itu Jungkook karena pemuda itu suka menjahili orang lain.

Grrrrtt!

Seokjin terpaku ditempatnya. Badannya tiba-tiba kaku saat melihat kursi di dekat meja makan bergerak mundur seolah-olah ada yang menariknya.

“J-jangan bercanda!” gertak Seokjin. Ia menaruh spatula, mematikan kompor dan bersiap untuk lari.

Brakk!

Kursi terbanting dan saat itu juga Seokjin lari dari dapur dan masuk ke kamarnya. Ia segera mengunci pintu. Sangat jelas jika dia ketakutan, keringat mengucur, dan nafas tidak beraturan.

Hening.

Seokjin masih enggan untuk membuka pintu, tetapi karena sudah lebih dari lima menit di dalam kamar, Seokjin akhirnya dengan perlahan membuka pintu dan mengintip.

Namun, tiba-tiba seseorang muncul tepat di depan wajahnya.

“AAAAAAAAA!”

“Hyeong!”

Seokjin berhenti memukul-mukul seseorang di depannya dan ia membuka mata. “Jungkook!?”

“Ada apa, Hyeong? Kenapa kau terlihat ketakutan begitu?” Jungkook mengusap-usap kepalanya yang sakit karena pukulan Seokjin.

“Oh, jadi tadi itu kau yang menggerakkan kursi!?” tuduh Seokjin.

Jungkook tampak kebingungan. “Hah? Aku saja baru bangun,” elaknya.

“Bohong! Lalu tadi siapa yang menggerakkan kursi dan menjatuhkannya? Tidak mungkin kursi itu gerak sendiri!”

“Sungguh, Hyeong! Aku baru bangun! Memangnya ada apa, Hyeong?”

Seokjin terdiam seketika. “Ck! Kau tidak akan percaya jika aku menceritakannya. Sudah sana! Mandi dan bangunkan yang lain!” Seokjin kembali ke dapur.

Jungkook mengendikkan bahunya dan berlalu.

Seokjin membuka tirai dan ruangan menjadi lebih terang. Ia berjalan mengambil masakan yang ia buat dan menaruhnya di atas meja makan. Seokjin melirik kursi yang terjatuh secara misterius tadi. Ia melangkah dan memperbaiki posisi kursi itu.

Kejadian yang benar-benar mengejutkan.

–07.23 KST–

Dentingan sendok dan garpu memenuhi suasana sunyi nan hampa di ruang makan. Semua member sudah berkumpul di sana, tetapi tidak ada yang membuka pembicaraan walaupun ada yang sudah selesai makan.

“Kalian sekarang hobi sekali berteriak, 'ya?” sentak Yoongi yang sudah menghabiskan sarapannya.

Seokjin mengangkat alisnya tidak paham. “Bagaimana maksudnya?”

“Ya ... aku sering mendengar kalian berteriak, mulai dari Jimin, Hoseok, Namjoon, dan Seokjin hyeong.”

“Andai Hyeong tahu kalau aku mengalami hal menyeramkan di kamar,” kata Hoseok disetujui Namjoon dan Jimin.

Yoongi memutar bola matanya. “Kalian terlalu banyak halusinasi.”

“Kursi jatuh kau bilang halusinasi, begitu?” imbuh Seokjin.

We Call You HereWhere stories live. Discover now