"Plakkkk.,,"Ryan tiba tiba menampar Kris saat baru masuk ke kamar Kris
"Papah tau kamu pasti pergi sama pacar kamu kan kemaren? Mamah kamu bilang Naya nyariin kamu kesini, dia nyari kamu sampai tanya sama temen temen kamu dan mereka nggak ada yang tau kamu dimana. Kamu pasti sama perempuan itu lagi kan?"tanya Ryan dengan penuh amarahnya
"Jawab!!"Ryan menatap Kris dengan tatapannya yang tajam
"Iya., aku emang nemuin Laura kemaren"jawab Kris sambil menatap Papahnya
"Kenapa?! Kenapa kamu malah nemuin dia dihari jadi kalian berdua hah?! Kenapa?!"ujar Ryan dengan nada tinggi
"Aku nggak bisa terus terusan pura pura kaya gini pah. Dan aku sadar, kalau aku terus terusan baik sama Naya dia akan beneran jatuh cinta sama aku pah. Dan itu malah akan ngebuat Naya lebih sakit kalau nantinya dia tau kalau aku cuma mempermainkan dia. Kalau perasaanku ini cuma bohongan.,"sahut Kris pada Ryan
"Udah berapa kali papah ngomong sama kamu, makanya jauhin Laura dan usaha buat jatuh cinta sama Naya. Dia cantik, baik, dan yang paling penting keluarganya itu berada,, apa yang kurang dari dia?! Naya 10 kali lebih baik buat kamu daripada Laura!!"tegas Ryan sambil menatap Kris dengan tatapan tajamnya
"Oke gini., sekarang papah nggak peduli sama perasaan kamu ke Naya gimana atau sebaliknya. Yang papah mau dari kamu sekarang simple. Kamu cukup dapetin simpati dari papahnya Naya dengan terus deketin Naya. Jangan pernah buat dia kecewa lagi!"jelas Ryan pada Kris
"Papah!., Kris! Kalian kenapa bicaranya teriak teriak si. Ada apa?"ucap Fani yang baru saja masuk kamar Kris mencoba melindungi Kris dari amarah Ryan
"Papah nggak mau tau., sekarang kamu kerumah Naya. Minta maaf sampe dia mau maafin kamu!"ujar Ryan pada Kris
Kris pun tak bisa mengelak perintah dari papahnya itu. Dia langsung pergi dari rumah untuk minta maaf pada Naya.
"Pah., kenapa harus marah marah si"
"Ya itu anak kamu., disuruh nurut buat minta maaf ke Naya aja susah banget!"
"Ya mereka kan masih muda, maklum lah kalau mereka ada salah paham dalam hubungan"
"Aahhh., papah pusing mikirin anak satu itu"ujar Ryan langsung meninggalkan Fani
******
"Malam om., Kris mau ketemu Naya boleh?"sapa Kris pada Adi
"Ohh., iya boleh dong. Ayo masuk!"jawab Adi mempersilakan Kris masuk kerumahnya
"Tunggu dulu disini ya., om panggilin Naya dulu"
Tak lama Naya pun mau turun dan menemui Krisna.
"Kalian kalau ada masalah bisa bicara baik baik yah., papah ke kamar dulu"ucap Adi pada Naya dan Fano saat mereka sama sama terdiam
"Aku bawa makanan kesukaan kamu"Kris mengulurkan bawaannya pada Naya
"Makasih tapi aku udah makan tadi.,"jawab Naya singkat
"Yaudah aku taruh disini ya, siapa tau kamu nanti laper jadi bisa makan lagi"Kris menaruhnya di meja ruang tamu itu
"Ehmmmm., kalau kamu mau kita keluar sebentar yuk. Ada yang mau aku omongin"ucap Kris
"Udah malem., kalau cuma mau ngomong kan bisa disini aja"sahut Naya kemudian duduk disofa ruang tamu
"Kamu masih marah sama aku? Dari tadi kamu nggak mau angkat telfon aku kenapa?! Kamu belum mau maafin aku? Aku harus gimana lagi Nay sama kamu?! Tolong kasih tau aku aku harus ngapain biar kamu maafin aku?"ucap Kris menghampiri Naya sambil menatapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Itu Luka
Teen Fiction~Jika bisa menerima cintanya kamu juga harus siap menerima lukanya~ -Nayuna B.A