14*Tentang Perasaanku

0 0 0
                                    

"Nay., ayo dong kamu harus makan. Kata mama kalau kamu nggak makan kamu bisa sakit. Makan ya., dikit aja"bujuk Riko pada adiknya

"Naya nggak laper kak.,"jawabnya

"Nay., ayolah. Kamu udah dewasa, jangan kayak gini"ujar Riko menghampiri Naya yang masih berada ditempat tidurnya

"Kakak taruh sini ya., kakak harus kekampus soalnya. Mungkin pulangnya agak sore juga. Obatnya ada dilaci meja., jangan lupa diminum juga ya!"Riko meletakan makanan yang dia bawa dimeja sebelah tempat tidur Naya

"Kamu nggak papa kan kakak tinggal?!"tanya Riko saat Naya masih tak mau memperlihatkan mukanya pada Riko

"Kakak pergi dulu ya.,"ucap Riko sambil mengusap rambut Naya lalu mengecup keningnya

Riko pun pergi dari kamar Naya dan langsung berangkat ke kampus. Dan Naya mulai merasa bosan. Dia tak mau makan makanan yang dibawakan kakaknya, tapi Naya tiba tiba hanya ingin makan buah. Jadi dia memutuskan untuk turun kebawah mengambil buah.

Saat dia berjalan menuju dapur, terdengar seseorang mengetuk pintu rumahnya. Dan Naya akhirnya melihat siapa yang datang siang itu.

"Permisi mba., apa benar ini dengan rumah mba Naya? Ini mba., tolong diterima"kata si tukang ojek online

"Tapi saya nggak ada pesen makan loh pak. Ini dari siapa?"tanya Naya setelah menerima bingkisan itu

"Maaf mba., saya kurang tau dari siapa. Tapi mungkin didalem ada nama pengirimnya. Mohon diterima saja mba., nggak baik nolak rejeki loh mba. Saya permisi dulu ya.,"ujar tukang ojek online itu

"Makasih ya pak.,"

Naya kembali masuk kedalam rumahnya. Membuka bingkisan itu agar dia tahu itu dari siapa.

'Sedih juga butuh tenaga. Jangan lupa makan. Nanti sore kalau mau cerita gue ada ditempat kemaren kita makan bareng'

~Fano

Ternyata makanan itu dari Fano, Naya sama sekali tidak menyangka Fano mengirim makanan untuknya. Naya pun tersenyum kecil saat membuka kotak makan itu. Naya senang ternyata masih ada yang bisa mengerti tentang perasaannya saat ini.

******

Sesampainya ditempat kemarin, Naya mencari keberadaan Fano. Dan akhirnya dia menemukan Fano tengah duduk sendirian disana.

"Nay., lo mau dateng juga akhirnya"ucap Fano saat menyadari Naya datang menghampirinya

"Ehmmm.,"jawab Naya sambil tersenyum kecil

"Senyum apaan kayak gitu? Pelit banget senyumnya. Ayo ikut gue., biar lo bisa senyum kayak biasanya lagi bukan kayak barusan!"Fano menarik tangan Naya dan membawanya kesuatu tempat

Tempatnya sangat nyaman, pemandangan disana sangat indah dan perasaan Naya lebih tenang sekarang. Mereka duduk ditepi danau, dibawah pepohonan yang bergerak gerak karena tiupan angin.

"Indah ya No., perasaan aku yang lagi nggak karuan ini jadi lebih tenang disini"ucap Naya pada Fano yang duduk persis disebelahnya

Fano hanya menatap kearah Naya tanpa menjawab perkataannya.

"Pake ini.., gue nggak mau lo tambah sakit"Fano melepas jaketnya dan memberikan pada Naya karena saat itu angin disana sedang kencang dan suasananya terasa agak dingin.

Cinta Itu LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang