"Pemisi pak Joko., saya mau manggil anak murid bapak. Fano ikut Ibu!"ucap Ibu Jihan yang merupakan wali kelas Kris
"Kepala sekolah mau bicara sama kamu!"sambung Bu Jihan
Fano beranjak dari kursi untuk menghampiri Ibu Jihan.
"No., kenapa lagi?!"ucap Naya meraih tangan Fano saat melewati kursinya
Namun Fano tidak menghiraukan Naya karna dia sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi. Fano pun langsung meninggalkan pelajaran dikelasnya dan ikut bersama Ibu Jihan.
"Masuk., papah kamu mau bicara sama kamu?!"ucap Bu Jihan saat mereka ada didepan ruang kepala sekolah
Fano pun masuk keruangan Pak Santo, disana mereka sedang menunggu kedatangan Fano.
"Fano!"ujar kepala sekolah
"Kenapa lagi pak?! Bukannya bapak janji kalau masalah saya dengan polisi selesai itu artinya urusan saya dengan bapak juga selesai?!"tanya Fano saat mengabaikan adanya Ryan disana
"Ohh iya., kamu memang sudah tidak ada urusan lagi dengan saya. Saya panggil kamu kesini karna papah kamu mau bicara sama kamu! Beliau yang ada urusan sama kamu"jelas Pak Santo
"Kalau begitu., saya keluar dulu Pak Ryan. Mari.,"Pak Santo beranjak pergi dari ruangannya
Fano pun masih berdiri ditempat pertama kali dia masuk ke ruangan barusan.
"Duduk..,"ujar Ryan
"Kamu nggak mau duduk dulu?!"sambung Ryan saat Fano hanya terdiam berdiri menatapnya
"Saya nggak punya waktu untuk bicara dengan orang seperti anda. Waktu saya terlalu berhaga! Permisi.,"Fano menolak perkataan Ryan dia hendak pergi meninggalkan ruangan Pak Santo
"Kalau kamu pergi saya bisa aja keluarin kamu dari sekolah ini detik ini juga. Dan ibu kesayangan kamu itu pasti akan sedih karena anaknya dikeluarin dari sekolah lagi! Kamu mau itu terjadi?!"ucap Ryan membuat Fano mengurungkan niatnya untuk pergi. Fano pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk pergi dari sana. Fano kemudian duduk di sofa panjang yang berada disebelah Ryan
"Apa kamu yang sudah mempengaruhi Kris untuk tidak nurut lagi sama saya?!"tanya Ryan pada Fano
"Saya bingung kenapa kamu mah ikut campur urusan kami dengan tiba tiba. Kenapa?!"
"Karna kamu suka sama cewe manja itu?! Kamu kasian sama dia?! Jadi kamu mau Kris berhenti berpacaran sama dia?"sambungnya"Kalau kamu diem berarti bener kan., oke gini aja. Mau dugaan saya itu bener atau tidak itu nggak masalah buat saya. Tapi saya mau kamu lupain aja perasaan kamu. Lagian percuma,, Naya itu nggak akan suka sama kamu. Dia udah cinta sama Kris. Jadi kamu nggak usah berharap banyak dari Naya., dan jangan ikut campur urusan mereka lagi. Jangan pernah ikut campur urusan saya!!"ucap Ryan sambil menatap Fano
Fano pun hanya terdiam karna dia masih punya sedikit rasa hormat pada Papahnya itu. Karna seperti apapun dia, Ryan tetaplah papah kandungnya.
"Sekarang kalau udah gini,, apa kamu mikir kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya?! Kamu juga pasti akan dibenci sama Naya. Karna pada akhirnya dia akan tau kamu ternyata saudaraan sama Kris. Dan bisa saja Naya beranggapan kalau kamu juga terlibat untuk mempermainkan dia, karna kamu tau semua ini tapi kamu menyembunyikannya dari Naya"
"Kamu pasti nggak mau kan., Naya benci sama kamu?!"sambung Ryan
"Bener bener licik., saya tidak pernah menganggap anak kesayangan anda itu saudara saya!! Dan saya juga sangat tidak sudi mengakui anda sebagai orang tua saya!! Jadi jangan pernah mengancam ataupun memerintah saya lagi. Kita sudah nggak ada urusan sama sekali. Permisi.,"ujar Fano beranjak dari tempat duduknya dan hendak pergi meninggalkan Papahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Itu Luka
Teen Fiction~Jika bisa menerima cintanya kamu juga harus siap menerima lukanya~ -Nayuna B.A