"Gimana kamu?! Udah mendingan?!"tanya Laura saat Naya baru saja keluar
"Maaf ya aku baru kesini lagi.,"ucapnya sambil mendekat ke ranjang Kris
"Kenapa kamu nggak bilang dulu sama aku kalau kamu mau cerita semuanya ke Naya?!"tanya Kris pada Laura
"Pasti dia sangat hancur pas dia tau yang sebenarnya. Dan dia juga tau semua ini bukan dari aku sendiri., kamu bisa bayangin betapa sakitnya dia?!"ujar Kris
"Kris!!! Aku nggak punya pilihan lain. Kamu sampe sakit gini gara gara Naya, aku nggak mau kamu dijadiin boneka terus sama papah kamu cuma untuk cewe itu"
"Kamu sekarang mikirin perasaan Naya?! Tapi kenapa kamu nggak pernah mikirin perasaan aku?! Dulu aku juga ngerasain sakit yang sama waktu aku tau kamu pacaran sama Naya., bahkan rasa sakit itu sampai sekarang masih berasa. Jadi kamu nggak usah bikin aku ngerasa bersalah sama Naya.,"
"Lau., tetep aja kamu itu egois~~"sahut Kris
"Aku disini belain kamu,, aku udah beraniin diri untuk ngelawan papah kamu tapi kamu seakan akan malah nyaman dengan sandiwara kamu ini. Kita harus berjuang bareng Kris!! Ohh apa jangan jangan ketakutan aku selama ini jadi kenyataan,?! Kamu udah mulai suka sama Naya ya?!"Laura menatap Kris
"Kenapa diem aja?!"ucap Laura sambil mengusap air matanya
Laura menunggu Kris menjawab tuduhannya barusan. Namun Kris tidak menjawab Laura bahkan dia malah membuang mukanya.
"Hehehe.,"Laura terkekeh dengan raut muka kecewa "Aku pulang aja ya., biar kamu ada waktu untuk bertanya sama diri kamu sendiri apa mau kamu"Laura langsung keluar ruang rawat Kris
Dia berjalan keluar untuk meninggalkan rumah sakit, ditengah jalan Laura bertemu dengan Vito, Roni dan beberapa teman mereka. Tak sengaja Roni menabrak Laura yang sedang berjalan menangis.
"Sorry sorry., gue nggak sengaja"ucap Roni sambil mengembalikan tas Laura yang terjatuh. Dan Laura langsung pergi begitu saja
"Ehhh., itu dompet cewe itu ketinggalan Ron!"ujar temannya yang melihat dompet itu
"Iya Ron., lo balikin dulu deh sana. Kejar mumpung belum jauh!"ucap Vito. Dan Roni pun segera mengejar Laura untuk mengembalikan dompetnya yang terjatuh itu. Sementara yang lainnya melanjutkan perjalanan mereka untuk menjenguk Kris diruangannya.
******
"Tunggu., dompet lo ketinggalan!"Roni mengembalikan dompet Laura
Laura pun mengambik dompet itu dari Roni dan hendak pergi naik taxi.
"Ikut aku dulu yah.,!"ucap Roni mencegah Laura untuk tidak naik taxi"Maaf pak., dia nggak jadi naik. Bapak bisa langsung pergi aja"
Roni menarik Laura dan membawanya ketaman rumah sakit. Mereka berdua duduk disebuah kursi panjang dipinggir taman.
"Kamu nggak salah kok., kamu emang bener harus perjuangin cinta kamu"ujar Roni saat Laura masih mencoba menyembunyikan tangisnya
"Oh iya., gue Roni. Temennya Kris., sayang banget ya kayaknya Kris nggak pernah mau ngerti perasaan kamu. Mungkin lo kaget kenapa gue bisa tau lo itu pacarnya Kris. Dulu Kris pernah cerita sama gue tentang lo,dia bilang kalian nggak direstuin sama om Ryan kan?!"sambung Roni
"Sorry tapi bukan maksud gue ikut campur urusan kalian., tapi kalau lo nggak keberatan mulai sekarang gue bisa kok jadi temen curhat lo. Dan gue pastiin curhatan lo nggak akan sampe ke Kris. Gue orangnya bisa jaga rahasia.,"ucap Roni
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Itu Luka
Novela Juvenil~Jika bisa menerima cintanya kamu juga harus siap menerima lukanya~ -Nayuna B.A