6. Babu?!

3.5K 428 17
                                    

UP LAGI NIH GUYS 🥳

GIMANA KABAR KALIAN? SEHAT?MOGA AJA SEHAT YA, AAMIIN😍

SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🥰

HAPPY READING❤

Queen berjalan di lorong menuju rumahnya dengan lesu. Perjanjiannya dengan Sultan membuatnya pusing. Bukan karena harus menjadi robot 24 jam, tapi karena memikirkan uang jajannya. Jelas sekali tertera di dalam surat perjanjian itu, jika Queen harus membiayai uang jajan Sultan.

Ck! Biaya jajan orang kaya seperti Sultan pasti mahal. Sedangkan uang jajannya pun tidak sebanyak itu.

"Assalamualaikum." Salam Queen saat memasuki rumah sederhananya.

"Waalaikumsalam. Sayang, kamu udah pulang?" Tanya Siska-Ibu Queen.

"Iya, Bu. Kenapa ibu belum tidur? Ini udah malem."

"Ibu nungguin kamu, Queen. Mana mungkin seorang ibu bisa tidur lelap, sementara anaknya belum pulang."

Queen tersenyum sendu. Gadis itu menghampiri sang ibu lalu memeluknya dengan erat. "Makasih udah nungguin Queen, Bu."

"Iya sayang. Ayo, sekarang kamu harus mandi, terus makan."

Queen memegang tangan sang ibu yang hendak pergi menuju dapur. "Bu, ada yang mau Queen omongin sama ibu."

"Kamu mau ngomong apa sayang? Kayanya serius banget." Siska duduk di sebelah anaknya. Wanita paruh baya itu mengusap peluh yang membanjiri dahi Queen.

"Ibu sebaiknya nggak usah kerja lagi jadi OB."

"Kenapa?"

"Ibu itu harus banyak istirahat. Jangan kecapean. Nanti kalo penyakit jantung ibu kambuh lagi gimana?" Khawatir Queen. Dia tahu akhir-akhir ini penyakit jantung sang ibu sering kambuh. Namun seperti biasa, dia menyembunyikannya di belakang Queen.

"Ibu nggak papa Queen. Selagi ibu masih kuat, ibu tetep mau kerja. Demi kamu dan masa depan kita."

Queen memeluk sang ibu dengan erat. Beruntung sekali dia memiliki ibu yang tangguh. Semenjak Papa-nya meninggal, Ibunya yang membiayai Queen habis-habisan. Segala cara dia lakukan agar Queen bisa bersekolah tinggi. Inilah salah satu alasan kenapa Queen menerima tawaran kepala sekolah. Dia hanya ingin meringankan beban sang ibu.

"Makasih Bu, udah berjuang sampai saat ini buat Queen."

"Sama-sama sayang." Balas Siska memeluk Queen dengan erat.

💰💰💰

Sultan, Kinara, dan Sean berdecak sebal saat melihat tingkah lebay sang Daddy. Bagaimana tidak, Mommy sudah sembuh dari kemarin tapi sang Daddy begitu protektive padanya. Mulai dari makan di suapi lah, ingin buang air kecil di gendong lah, sampai mau tonton Tv saja dia menggendong sang Mommy. Entah Sultan harus bersyukur mempunyai Daddy yang perhatian seperti itu, atau malah jadi prihatin. Prihatin karena sang Mommy menikah dengan orang aneh seperti Daddy-nya.

"Ayo sayang, kamu harus makan yang banyak." Devan mengambil satu persatu lauk pauk yang ada di meja ke piring Nayra. Bahkan, kini piring istrinya itu sudah seperti gunung kidul alias muncung.

"Eh-eh kamu apa-apaan sih, Mas. Kamu pikir aku kelaparan apa?"

"Bukan gitu sayang. Akutuh cuma pengen kamu cepet sembuh. Jadi kamu harus banyak makan."

"Terserah." Jengah Nayra.

"Daddy alay banget sih. Mending kalo masih muda. Ini udah keriputan." Semprot Kinara menunjuk sang Daddy dengan paha ayam di tangannya.

SULTAN | THE KING HOLKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang