16. Kelakuan Absurd Sean

3.5K 455 66
                                    

UP LAGI NIH GUYS 🥳
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🌻

GIMANA KABAR HARI INI? SEHAT?

HAPPY READING ❤️

Lebih baik menyesal karena pernah melakukannya, daripada menyesal karena tidak pernah melakukannya







#PengenCuan

Queen mencuci wajahnya di wastafel, lalu membersihkannya dengan tisu. Akibat terlalu banyak makan pedas, sekarang dia jadi sakit perut. Alhasil, kegiatannya belajar harus terganggu karena perutnya yang mulas. Kalau saja kemarin dia dan kedua temannya tidak memesan rujak dengan level setan, mungkin ini semua tidak akan terjadi. Tapi, yasudahlah! Semuanya sudah terlanjur.

Hendak saja Queen keluar dari toilet, langkahnya langsung di hadang oleh Gladis dan kedua temannya, Ara dan Elis. Mereka menatap Queen dari atas sampai bawah dengan pandangan menilai.

"Jadi cewek kampungan ini yang Lo ceritain kemarin?" Tanya Elis memandang remeh ke arah Queen.

"Hm."

"Bisa-bisanya Sultan peringatan Lo supaya nggak sentuh cewek kampungan kayak dia." Timpal Ara dengan senyum sinis.

"Gue juga mikir begitu."

"Gue jadi curiga ini cewek pake guna-guna supaya narik perhatian Sultan."

"M-maaf, permisi saya mau lewat." Ujar Queen mencoba mencari celah agar bisa keluar. Sungguh, dia sangat tidak nyaman berada di sini terlalu lama. Apalagi suasana toilet tampak sepi karena ini masih jam pelajaran.

"Et-et, Lo mau ke mana? Urusan kita belum selesai, ya." Hadang Gladis memegang kedua bahu Queen dengan erat.

"Tapi kita nggak punya urusan apa-apa."

Gladis tersenyum sinis. Gadis itu mencengkeram erat bahu Queen membuat si empunya meringis pelan. "Lo ada hubungan apa sama Sultan?"

"A-aku nggak ada hubungan apa-apa sama si som-, eh Sultan maksudnya."

Queen merutuk dalam hati. Hampir saja dia menyebut Sultan dengan sebutan 'sombong'. Bisa marah Gladis kalau mendengarnya. Secara dia, 'kan suka pada si sombong itu. Jangan menuduh dia sotoy atau bagaimana. Seluruh penjuru sekolah sudah tahu jika Gladis begitu menyukai Sultan. Bahkan dia tidak akan segan-segan untuk melabrak orang-orang yang berusaha mendekati lelaki itu.

Gladis menaikkan sebelah alisnya tak percaya. "Lo pikir gue bodoh, heh?! Kalau Lo nggak ada hubungan apa-apa sama Sultan, nggak mungkin dia peringatin gue supaya nggak sentuh Lo."

"T-tapi aku beneran nggak ada hubungan apa-apa sama Sul-, AWW."

Queen meringis pelan saat Gladis dengan tidak berperasaan menjambak rambutnya dengan kencang. Tangan kecilnya mencoba melepaskan tangan Gladis yang semakin menjambak rambutnya. Ya Tuhan, rasanya kepalanya terasa ngilu.

"Gue tanya sekali lagi sama Lo. LO ADA HUBUNGAN APA SAMA SULTAN?"

Queen mendesis menahan sakit. Ia sudah tak kuat menahan sakit di kepalanya. "A-aku cuma jadi guru pembimbing dia aja. Nggak lebih."

"Guru pembimbing? Guru pembimbing apa maksud Lo?" Tuntut Gladis minta penjelasan.

"K-kepala sekolah suruh aku jadi guru pembimbing buat Sultan sampai nilainya di atas rata-rata. A-aku beneran nggak ada hubungan apa-apa sama dia."

Gladis mengenaskan Queen ke lantai. Gadis itu berjongkok di depan Queen, lalu meraih dagu gadis itu di dengan kasar. "Ini belum seberapa. Lo bakalan bebas dari gue kalo Lo ngundurin diri jadi guru pembimbing Sultan. Gue pastiin Lo akan aman. Tapi kalo Lo masih ngajarin Sultan, gue akan berbuat lebih dari ini. Ngerti Lo." Ujarnya sebelum menghempasnya kepala Queen ke samping dan pergi dari sana diikuti oleh Elis dan Ara yang tersenyum sinis ke arahnya.

SULTAN | THE KING HOLKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang