17. 3 Lawan 1

3.1K 437 94
                                    

UP LAGI NIH GUYS 🥳

ADA YANG NUNGGUIN CERITA INI NGGAK??

SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🥰🌻

HAPPY READING ❤️

Hidup itu seperti bunga mawar. Banyak duri di setiap perjalanan hidup, demi untuk sampai pada kesenangan yang sesungguhnya:)







#WaktunyaBobo

Matahari mulai mengintip malu-malu lewat kaca kamar seorang pemuda yang kini tampak tertidur pulas di atas ranjang king size-nya. Suara gedoran pintu tak membuatnya terganggu. Malah dia semakin mengeratkan selimut yang berada di atas tubuhnya.

Suara pintu terbuka dan langkah kaki terdengar begitu nyaring. Gadis kecil berusia 6 tahun itu menatap sang kakak dengan kesal. Rambutnya yang acak-acakan persis sekali seperti singa. Dan jangan lupakan kedua tangannya yang berkacak pinggang, mirip seperti Devan jika sedang emosi.

Kaki pendeknya mencoba naik ke atas kasur sang kakak. Meskipun sulit, dia tak menyerah. Setelah berhasil, dia langsung saja menyibak selimut yang di pakai Sultan dan masuk ke dalam pelukannya. Memeluknya dengan erat, membuat si empu yang tengah tertidur lelap merasa terganggu karena sesak.

"Kinara, kamu ngapain pagi-pagi ada di kamar kakak?" Tanya Sultan dengan suara khas bangun tidur.

"Hiks,,, hiks."

"My princes kenapa nangis?" Tanya Sultan cemas.

Bisa berabe kalau Daddy-nya tahu Kinara menangis. Bisa-bisa pabrik cokelat yang di beli sang Daddy tidak jadi di berikan padanya.

"Hiks,, Daddy sama Mommy jahat sama Kinara." Adunya dengan tangisan yang semakin kencang.

"J-jahat? Jahat gimana maksudnya?"

"Semalam, 'kan Kinara bobo sama Mommy and Daddy. Masa 'pas Kinara bangun, Kinara udah ada di kamar Kinara sendiri sih. Mana sendirian."

Sultan berdecak sebal. Apa lagi yang sebenarnya kedua orang tuanya itu perbuat, sampai-sampai anak sendiri di telantarkan seperti ini?

Sendirian pula!

"Ck! Lain kali kalau mau bobo jangan sama Mommy and Daddy, mending sama kakak atau kak Sean aja. Paham."

"Tapi Kinara masih kesel sama Mommy and Daddy. Kinara yakin ini ulahnya Daddy. Secara, 'kan dia yang selalu usir Kinara kalau mau deket-deket sama Mommy. Dasar tua Bangka!"

Sultan mengusap dadanya pelan. Sepertinya jika di akhirat nanti, Kinara adalah orang pertama di keluarganya yang akan masuk neraka. Omongannya itu lho, pedes banget. Mana nggak bisa di ajak kompromi lagi mulutnya. Ceplas-ceplos minta di tabok.

"Kinara nggak boleh ngomong kayak gitu. Masa Daddy sendiri di sebut 'tua bangka'."

"Ya emang tua Bangka!  Katanya bapaknya kak Unyu, kalau orang tua yang masih bucin itu di sebut tua Bangka!"

Tuh, 'kan Bapaknya Unyu lagi, bapaknya Unyu lagi yang mengajari Kinara ajaran sesat.

Sultan jadi semakin yakin kalau Bapaknya Unyu itu ingin balas dendam pada keluarganya. Alasannya cukup simpel, karena dia masih tak terima gaji waktu masa mudanya terus saja di potong oleh sang Daddy.

Lihat sekarang, Kinara yang dulunya imut dan menggemaskan, kini tampak seperti preman gadungan. Omongannya selalu kasar dengan nada anak kecilnya yang khas.

"Kinara emangnya tahu apa arti 'tua bangka'?"

"Y-ya nggak!"

Sudah ia duga! Adiknya itu hanya ikut-ikutan bahasa Bapaknya Unyu tanpa tahu arti dari bahasa yang dia ucapkan.

SULTAN | THE KING HOLKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang