9. Anak Durjana

4.1K 495 33
                                    

UP LAGI NIH GUYS 🥳

SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🥰

HAPPY READING ❤️

Kadang kala kita mengagumi tapi tidak bisa memiliki:)








#AuthorPenJadiHolkay

Devan dan Nayra memasuki rumah sakit dengan wajah panik. Setelah mendapat kabar kalau anaknya kecelakaan, pasangan suami istri itu langsung saja bergegas menuju rumah sakit. Bunda Bilqis tidak ikut mereka. Wanita paruh baya itu sangat syok, saat mengetahui cucu kesayangannya kecelakaan. Untuk itulah Devan tak membawanya kerumah sakit.

"Pasien bernama Sultan baru saja dibawa keruang darurat. Silahkan anda lurus saja." Ucap resepsionis itu.

"Terima kasih."

Mereka panik, sangat-sangat panik. Meskipun anak durjana-nya itu selalu membuat Devan darah tinggi, tetap saja dia menyayanginya. Dan disinilah dia berada. Di depan pintu ruang darurat dimana sang putra berada. Mereka menatap Sultan yang terkujur tak berdaya lewat kaca transparan yang ada di sana dengan,,, ngilu.

Pelipisnya di penuhi oleh darah. Kakinya dililit oleh perban. Dan mulutnya terdapat alat bantu pernapasan.

Sial! Devan tak sanggup melihat anak durjana-nya terbaring seperti itu. Dia masih belum puas mengajarinya berbagai macam hujatan legend. Dia juga belum mewujudkan impiannya memukul kepala Sultan dengan tongkat kayu jika ia sudah tua nanti.

Tidak! Tidak akan dia biarkan anak durjana-nya itu mati begitu saja. Enak saja cuma jadi beban keluarga! Lalu mati makin jadi beban, batin Devan.

"M-mas, i-itu bukan anak kita, 'kan? Itu nggak mungkin Sultan?! Itu pasti orang lain." Racau Nayra. Penampilan wanita itu sudah acak-acakan. Matanya sudah sembab dan hidungnya sudah memerah.

"Kamu tenang dulu sayang. Semuanya pasti baik-baik aja." Devan mencoba meyakinkan Nayra. Lelaki itu memeluk tubuh rapuh sang istri dengan erat, seolah menyalurkan rasa takut yang ia rasakan.

"Nay nggak sanggup, Mas. Hiks, Nay nggak sanggup."

Nayra melepaskan pelukannya  pada sang suami saat melihat pintu ruangan Sultan terbuka.

"B-bagaimana keadaan anak saya, dok? Dia baik-baik aja, 'kan?"

"Begini Tuan, Nyonya. Sepertinya kami harus segera melakukan operasi pada kaki anak anda."

"Maksud dokter? Apa anak saya akan diamputasi?"

"Tidak nyonya. Kami hanya akan melakukan operasi kecil pada kaki anak anda. Ada beberapa tulang yang menggeser."

"Lakukan saja apa yang harusnya di lakukan. Tenang aja, saya akan membayar semua biayanya." Jelas Devan.

"Baik. Saya akan berusaha semaksimal mungkin."

Dokter lelaki itu masuk kembali ke dalam ruang darurat yang di tempati Sultan. Lalu para suster mulai mendorong brankar di mana Sultan terbaring.

"Sultan, sayang. Kamu harus kuat sayang." Nayra ikut mendorong brankar Sultan sampai ke pintu operasi, karena suster menghalanginya untuk masuk. Mau tak mau Nayra menurutinya.

"Tenang sayang. Semuanya pasti baik-baik aja."  Devan membawa Nayra ke dalam pelukannya mencoba menguatkannnya.

"S-sultan, Mas. Anak aku. Pangeran kecil kita. Dia pasti ku-," Nayra tak melanjutkan ucapannya. Wanita itu sudah lebih dulu kehilangan kesadarannya, membuat Devan panik bukan main.

"Sayang, kamu harus bertahan. Demi aku anak kita." Lirih Devan sebelum membawanya menuju ruang pasien.

💰💰💰

SULTAN | THE KING HOLKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang