14. Rumah 50M

3.3K 440 71
                                    

UP LAGI NIH GUYS 🥳

ADA YANG NUNGGUIN CERITA INI NGGAK??

SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA🌻

HAPPY READING ❤️

Uang bukan segalanya, tapi segalanya bisa di beli dengan uang. Termasuk nyawa!









#NoGalauGalauClub

Seperti yang Nayra ucapkan kemarin,  hari ini Sultan sudah di diperbolehkan pulang mengingat keadaannya yang sudah membaik. Luka di kepala dan tangannya 'pun sudah kering. Hanya luka bekas operasi di kaki lah yang belum sembuh. Untuk sementara waktu dia belum bisa berjalan normal.

"Ya ampun cucu Nenek akhirnya pulang juga." Pekik Bilqis memeluk Sultan dengan erat.

Sudah beberapa hari ini rumah terasa sepi karena tidak ada Sultan. Rumah yang biasanya ramai dengan adu mulut antara Devan dan Sultan, kini tampak sepi. Tapi untungnya sekarang dia sudah pulang dan rumah bisa kembali rame lagi seperti di pasar.

"Sultan udah kangen banget sama Nenek. Kok nenek nggak jenguk Sultan waktu di rumah sakit sih?"

"Nenek nggak bakalan sanggup liat kamu banyak darah."

Perlahan Bilqis membawa Sultan duduk di sofa. Wanita paruh baya itu mengusap surai hitam Sultan dengan penuh sayang. Di antara semua anggota keluarga Rahardika, hanya Bilqis lah yang selalu memanjakan semua cucunya. Ia akan membeli apapun yang mereka mau. Yang ada di pikirannya hanya satu. Dia harus memenuhi keinginan cucunya sebelum tiada.

"Kakakk,,,,," Teriak Kinara dari atas tangga. Gadis itu berlari menuruni tangga dengan semangat membuat semua orang meringis, takut kalau dia jatuh.

"Jangan lari-lari sayang. Nanti kalau kamu jatuh gimana?" Peringat Nayra.

"Abisnya Kinara seneng banget kakak pulang." Gadis itu menghampiri Sultan, lalu duduk di sampingnya. Menatap kaki sang kakak yang masih terbalut perban.

"Kakak Sean di mana? Kok nggak turun."

"Kakak lagi di kamar. Katanya kepalanya pusing." Polos Kinara.

Nayra langsung beranjak dari duduknya saat mendengar ucapan Kinara. Ia harus melihat keadaan putranya-Sean. Takutnya anak itu lupa meminum obatnya.

"Kakak, kakak cantik di mana? Dia nggak ikut?" Tanya Kinara. Kakak cantik yang di maksud Kinara tentu saja adalah Queen.

"Em,, kakak cantiknya lagi sibuk. Nanti dia ke sini lagi kok."

"Oh. Padahal Kinara mau ajak kakak cantik main barbie-barbiean."

"Boy, untuk sementara waktu kamu tidur di kamar bawah dulu." Ucap Devan tiba-tiba membuat Sultan mendelik tak suka.

"Nggak! Ogah banget tidur di kamar bawah. Pokonya aku mau tidur di kamar atas!"

"Kamu pikir dong, nggak mungkin 'kan Daddy gendong kamu. Mana berat lagi."

"Ck! Daddy lupa, rumah kita yang harganya 50M ini kan ada liftnya. Beda sama rumah yang dulu."

Devan menepuk dahinya pelan. Kenapa dia bisa lupa kalau rumahnya ada lift. Ck! Ini pasti akibat dari kebanyakan dekat-dekat dengan sang istri. Jadinya dia begini. Pelupa!

"Daddy lupa."

"Ihh Daddy udah pelupa. Kata Bapaknya Unyu, kalau orang udah pelupa itu artinya dia udah tua. Nah, kalau udah tua artinya dia cepet mati." Terang Kinara mempraktikan apa yang dia dengar dari Bapaknya Unyu.

SULTAN | THE KING HOLKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang