18. Durjana Tingkat Jahanam

3.1K 424 47
                                    

UP LAGI NIH GUYS 🥳

ADA YANG KANGEN NGGAK SAMA SULTAN AND FAMILY?

SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🌻

HAPPY READING ❤️

Waktu berlalu dengan cepat. Kini jam sudah menunjukkan pukul 07.00 malam. Jika biasanya di rumah orang lain jam segitu suasana rumah tampak sepi, berbeda dengan suasana di kediaman Rahardika. Rumah itu tampak ricuh dengan lantai dan sofa yang acak-acakan seperti kapal pecah.

Jika di tanya siapa pelakunya, tentu saja itu ulah Kinara dan Abimanyu. Ya, rumahnya kini tengah kedatangan pada setan dari neraka. Ada Abimanyu, Viki, dan yang paling setan di sini adalah kehadiran Bapak Unyu alias sekertaris Andi. Lelaki paruh baya itu kini tampak mengobrol dengan Sean. Ralat, lebih tepatnya tengah mengotori otak polos Sean bagaimana caranya menjadi Fuckboy yang di gilai banyak perempuan.

Dan Sean, adiknya itu terlalu lugu. Dia selalu saja menuruti ucapan Bapaknya Unyu meskipun dia tahu itu semua sangat lebay dan berlebihan.

"Kalian semua kapan pulangnya, sih?" Tanya Devan mengusir secara terang-terangan. Lelaki paruh baya itu sudah sangat kesal karena rumahnya yang damai, kini tampak seperti hutan belantara.

"Lo ngusir kita semua?" Tanya Andi berkacak pinggang. Tamu itu harusnya di hormati dan di jamu dengan baik. Lah keluarga Devan, dia hanya memberi air putih dan camilan ringan.

Memang pada dasarnya orang kaya itu adalah orang pelit yang harus di tabok, batin Andi.

"Kalo Lo sadar, harusnya jangan tanya!"

"Ih Daddy kok ngomongnya kayak gitu. Bapaknya kak Unyu itu lagi ajarin aku gimana caranya jadi cowok macho. Daddy jangan ganggu deh."

"Tapi Sea-,"

"Kalau Daddy usir Bapaknya kak Unyu, aku nggak mau lagi minum obat." Ancam Sean.

"I-iya sayang. Daddy nggak akan usir Bapaknya Unyu kok." Timpal Nayra cepat. Dia tak mau Sean tak meminum obatnya. Kalau Sean tak meminum obatnya, bisa-bisa sakitnya tambah parah. Dan Nayra tak akan membiarkan itu tejadi.

Devan memutar bola matanya malas.
Sebelumnya anaknya itu tidak pernah berani mengancamnya. Dan sekarang, dia berani mengancamnya hanya karena Si Andi yang kerjaannya memberi ajaran sesat.

Benar-benar tidak masuk akal!

"Dad, mana ponsel yang aku minta tadi pagi? Udah Daddy beliin, 'kan?"

Devan memandangnya Sean dengan cepat. Ponsel? Sial, dia lupa menyuruh si Andi membeli ponsel baru untuk putranya.

"Daddy nggak lupa, 'kan?" Sean melipat tangannya di dada, menatap sang Daddy dengan intimidasi.

"A-anu,,, ehem,, jadi gini, tadi Daddy di kantor sibuk banget, terus banyak klien yang haru Dadd-,"

"Ngomong aja lupa, nggak usah bertele-tele." Sinis Sean kesal.

Devan gelagapan. Kalau sudah begini Sean pasti akan membencinya dan berakhir memihak pada Andi. Bukan hanya itu, putra durjananya-Sultan pasti akan memanas-manasi keadaan.

"Udahlah Sean, Daddy emang suka gitu. Dia cuma janji-janji palsu. Dan sebenernya, dia itu nggak sayang sama kita. Dia cuma sayang sama Mommy doang."

Tuh kan. Sudah Devan duga ini semua akan terjadi.

"Heh kamu itu ngomong apa, sih? Jangan banyak bekicot deh. Daddy itu sayang sama kalian semua."

"Kalau Daddy sayang sama kita, nggak mungkin 'kan tiap kali Kinara atau Aku pas kecil dulu tidur sama Mommy kita di pindahin." Sinis Sultan yang langsung di beri dua jempol tinggi oleh Kinara.

SULTAN | THE KING HOLKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang