N I N E

206 69 9
                                    

Aing kombekk,Kangen gak sama aku??

Gimana kabar kalian?

Masih masa PPKM susah ya guys🙁,gak bisa liburan pokoknya gak bisa kemana² tugas numpuk juga,huft..tersiksa sumpah diri ini.😤
Jaga kesehatan semua😙😊

Happy Reading
¤
¤
¤
¤
____________

Happy Reading¤¤¤¤____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gilang Pov's

Gue tiba diapartemen,berlari menuju ruang pribadi yang tak diketahui siapa pun,dan mencari penyebab kematian orang tua Bella.

Sedikit info ortu Bella dan ortu gue itu sahabatan mulai dari mereka SMA,sampai saat ini.Tapi hari ini mereka harus berpisah jauh.Bella tidak tahu hal ini hanya gue saja.

Gue menemukan siapa yang membunuh orang tua Bella,pun menelpon seseorang yang selalu bersama gue.

"Kumpul semua yang kita miliki,habis itu telfon papa.Kalian mulai dulu nanti gue nyusul!" Suruh gue tegas dan langsung memutuskan panggilan

"Awas aja lo,pak tua bangka!!" Gue tersenyum miring,siap² aja tuh pak tua mati.Pas juga pisau junior gue lagi butuh asupan.

Gue tiba² teringat Bella,menghawatirkan gadis malangnya gue.Gimana traumanya dia sekarang,gue dengan cepat mengambil jaket hitam milik gue dan siap pergi dari apartemen menuju rumah Bella.

Disepanjang perjalanan,gue merasa gak tenang.Wajah sedih Bella selalu terbayang dan berterbangan dipikiran gue.Ini yang gue takuti,gue gak bisa lihat Bella menangis.

Sampai ditempat tujuan,gue langsung berlari kedalam rumah Bella.Kalo tanya kenapa gak ketuk dulu pintunya,jawaban gue bodo amat!! gue gk butuh sopan kalo keadaan udah ke gini.

"Bella!" Panggil Gue khawatir

"Bella?"

"Den Gilang,non Bella dikamarnya,dia nangis terus den.Bibi jadi gak tega liatnya,aduhhh" gue yang semakin mendengar kata bi Ari jadi semakin tak tenang

"Gilang mau nyusul Bella dulu,bibi gak usah khawatir nanti Gilang tenangin,Bella" tutur gue pergi menuju kamar Bella.

Gue sampai didepan pintu Bella,gue hanya dengar suara tangis gadis kesayangan gue.Saat membuka pintu kamar ternyata pintunya dikunci Bella,betapa khawatirnya gue sekarang takutnya Bella membuat hal yang tak bisa gue baca.

"Bella buka pintunya,sayang"

"Bella!!" Panggil Gue lagi

Tak ada cara lain gue langsung mendobrak pintu kamarnya,dan yang gue lihat pertama gadis itu sedang duduk dilantai bersandar dikaki kasurnya dengan  tampilan yang berantakan mata yang sudah membengkak,gak tega liatnya dengan singgap gue langsung menarik Bella masuk ke dalam pelukan gue.

GILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang