⏳[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]⏳
Jika mencintaimu adalah sebuah jalan hidupku,artinya hidupku hanya bergantung padamu.Sejauh kau melangkah akan jauh pula aku berjalan.
*****
"Please..jangan bunuh gue,gue masih ada utang sama bu denis kantin,gue juga bel...
OMOGAT LAMA BANGET GAK UP,DAN HARI INI AKU UP SENENGNYA😙
MAAF YA BARU UP SOALNYA SIBUK,AING JUGA MANUSIA JADI ADA KESIBUKAN YA GUYS😭😩😩
SUSAH JUGA MIKIR ALUR CERITA NIH,KEK ILANG ILANG DIOTAK LOHH...
PADAHAL AKUU INGIN UP KEMAREN DULU CUMA KARENA NIH PART BELOM ABIS YA GIMANA LAGI😌
JANGAN LUPA
VOTE☆ KOMEN📌 DAN FOLLOW🔗
Happy Reading ¤ ¤ ¤ ¤ ____________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
____________
Malam ini Bella duduk dibalkon rumahnya memandang keatas langit malam,dilihatnya juga bintang yang sangat terang diatas sana.Dia menjadi teringat kembali pada ibunya yang selalu bernyanyi tentang bintang kecil.
Bella masih tidak yakin jika orang tuanya meninggal,serasa tidak bisa dipercaya gitu.Kenapa orang tuanya yang diketahui orang-orang yang baik dan tidak mempunyai satu pun musuh.Dan tiba-tiba dia mendapatkan kabar bahwa orang tuanya meninggal tidak masuk diakal.Siapa yang akan tahu maut akan datang kapan saja:)
Bella menekuk dagunya dengan tangan diatas meja,dan masih setia memandang kelangit.Perasaan cemasnya dan khawatir datang kembali,dia rasa ada yang tidak beres akhir-akhir ini.
Dia memeriksa lagi ponselnya,tetap masih sama tidak ada tanda-tanda Gilang menelfon atau mengiriminya pesan,ada apa dengan lelaki itu?
"Gil lo bikin gue khawatir tau gak,lo kemana sih? Pergi gak bilang-bilang ke gue" ucap Bella yang sedang menatap langit malam
"BELLA!! BEL," teriak Rey dari luar kamar Bella.
Bella sontak kaget mendengar suara besar Rey,yang memanggilnya namanya dari luar sana.
"BELLA... BELLA DIMANA LO ASTAG-" Terlihat jelas raut wajah Rey yang amat sangat cemas, "apa sih teriak-teriak udah malam bangset gak mikir apa bi Ari sama pak Adolf udah tid–"
"Bella oh god,dari mana aja lo" Bella tadi tidak jadi meneruskan omelannya karena Rey sudah memeluknya erat seperti orang takut kehilangan.
"Kenapa sih? Gue dari tadi dikamar tau.. lepas dulu ihh kalo Gilang liat lo meluk gue bisa mati lo" timpal Bella Rey melepas pelukannya dia juga lupa kalo yang dipeluk ini adalah pacar dari sahabatnya yang galak
Napas Rey terdengar seperti orang habis dikejar-kejar penjahat,ngosh-ngoshan takut "lo gak papa kan? Gak luka atau gimana gitu" Bella berkedip berapa kali "lo napa sih,lo tau lo sama Gilang benar benar sama.Sama buat gue bingung tau gak"
