T W E L V E

176 61 4
                                    

HOLLA MEMEL UP GUYS🥳🥳

DISAMPAIKAN👇🏻

KALO ADA YANG RISIH SAMA CERITANYA BISA DITINGGALKAN😜 YANG LAGI NUNGGU AKU UP MAKASIH BANYAK.SAYANG KALIAN,,,MUACH😘

Happy Reading
¤
¤
¤
¤
____________

Happy Reading¤¤¤¤____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________


"Bella lo tau apa yang harus dilakukan?" Tanya Aurel dengan tangan dilipat didada.Seolah sedang menagih hutang.

Bella hanya pasrah dia tau apa yang diingin kan kedua sahabatnya ini,penjelasan.

"Hutang penjelasan lo,Bella" Dina membuka suara

Bella mendengus,"Gilang memang pacar gue" Aurel bertepuk tangan tidak percaya dan menggeleng kagum.

"Heran gue!kenapa lo sembunyiin dari kite2 sih,Bel."

"Kenapa Gilang bisa semarah itu?" Tanya Dina mengelus dagunya perfikir

"He! Tunggu,,,tunggu bukannya lo udah jadi pacar si cowo yang pada malam itu?

"Sebenarnya ada yang gue kasih tahu ke kalian berdua,tapi janji dulu gak bakal bilang ke siapa²" keduanya mengangguk

"Kalian tau cowo yang gue temuin malam itu kan??"

"Iya,yang psichopat itu!?"

"Dia Gilang. Teman sebangku gue cowo dingin,kejam, yang kalian tau yaah dia Gilang"

keduanya menganga terdiam membisu,sudahlah mereka sudah tidak bisa berkata lagi,jadi selama ini Bella menyembunyikan ini! Berita yang benar² hot

"J–jadi Gilang itu...."

"Psichopat!" Sambung Dina shok

Astaga pantesan setiap mendekat lelaki itu selalu saja muncul aura² takut.Dina dan Aurel merinding mendengar yang Bella katakan.

"Kenapa tuh muka jadi pucat gitu?"

"Bella!! Lo pikir gak serem apa,pas tau Gilang itu psic-aish merinding terakhir gue bicara ama dia kapan ya?" Aurel memang Alay plus lebay,baru denger ceritanya tuh udah kek ngeliat hantu.Bagimane kalo liat Gilang sedang bermain.Pasti mati ditempat deh.

"Karena gue dah cerita..."

"Hmm,kalo gitu kekantin aja yuk"mereka berdua langsung mengangguk.
.
.
.
.
Karena kantin agak banyak orang jadi mereka bertiga hanya memndapat tempat dipojokan sebelah kiri,tapi gapapalah dari pada gak dapet sama sekali.

Mereka bertiga hanya memesan nutrisari,ingin mereda tenggerokan yang kering.Bella melihat sekeliling masih tidak Gilang.

"Dia belum keluar juga?" Gumam Bella sangat pelan

GILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang