"Kesalahan pertama. Bertemu denganmu,"Lany menatap gedung kokoh di depannya itu. Ia belum bergerak dari motornya. Seharusnya hari sabtu kemarin, hari pertama ia masuk sekolah. Namun, pihak sekolah memintanya untuk masuk hari senin.
Lany merapikan rambutnya kembali sebelum ia benar-benar beranjak dari parkiran.
Perkataan Laras tadi pagi sedikit mengganggunya.
"Ingat, di sekolah lu seolah-olah enggak kenal gua," ucap Laras datar.
Lany mengangguk senang, ia juga malas mengakui Laras sebagai saudarinya.
"Ok!" pungkas Lany senang.
Ia melangkah masuk ke ruang guru saat bel berbunyi.
Upacara pagi tadi pun sudah selesai 5 menit yang lalu.Awalnya Lany terlambat dan harus berdiri di luar pagar bersama beberapa murid yang lain.
Mereka tak mendapat hukuman karena guru piket yang bertugas pagi ini sedang sakit.
Lany sangat bersyukur akan hal itu. Ia menyapa beberapa guru yang terlihat sibuk di pagi itu. Seorang wanita menghampirinya.
"Murid baru?" tanya guru itu pelan.
Lany tersenyum sambil mencium punggung tangan guru tersebut. Bukan apa-apa ini hanya kebiasaan Lany.
"Iya bu." Lany mengikuti langkah kaki guru itu saat keluar dari ruangan guru.
Sesekali guru itu melirik Lany dari atas kepala hingga ujung sepatunya.
Bagaimana tidak heran, penampilan Lany berbeda 180 derajat dengan Murid di sekolah itu.
Biasanya mereka akan memakai rok yang ketat di atas lutut, baju yang terlihat rapi dan pas di badan, sepatu pun sepatu yang bermerek. Sedangkan Lany, gadis ini hanya memakai baju seragam yang kebesaran, roknya pun sama dan jangan lupa sepatu hitam miliknya."Kamu pindah ke sini karena beasiswa?" tanya Guru itu.
Waah, kurang ajar. Ingin rasanya Lany menendang guru itu dari hadapannya tapi ia masih punya sopan santun.
Lany menggeleng kuat. Ia heran dengan guru itu, bagaimana bisa seseorang seperti dia hanya melihat orang lain dari penampilan luarnya saja.
Ah rasanya Lany ingin melahap nya habis-habisan.
"Apa ada yang salah dengan penampilan saya?" tanya Lany heran.Guru itu ingin membalas. Namun, diurungkannya. Ia mengajak Lany untuk ke kelas.
'X IPS 3'
Lany membaca tulisan yang terpajang tepat di atas pintu ruangan itu. Ia mengikuti langkah gurunya masuk ke dalam kelas yang sangat berisik.
Guru yang diketahui bu Sri memukul meja beberapa kali menandakan untuk diam. Para murid pun kembali diam dan menuju meja masing-masing.
"Kita kedatangan murid baru. Lany, silakan perkenalkan dirimu," ucap bu Sri memberikan kesempatan.
Lalu mengangguk mulai memperkenalkan diri. Dapat ia lihat, beberapa murid menatapnya kagum, sebagian lagi menatapnya sinis.
"Perkenalkan, saya Lany Purnama Alexsa." Lany memperkenalkan dirinya.
Selesai memperkenalkan diri. Bu Sri menyuruhnya untuk duduk di sebuah bangku kosong. Di Sana terdapat seorang siswi yang duduk di samping bangku itu.
Lany melangkahkan kaki. Duduk dengan tenang sambil melirik gadis di sampingnya. Gadis itu tersenyum saat ada yang ingin duduk dengannya.
Ia menyodorkan tangan munggil miliknya dan dibalas oleh Lany.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont Leave Me (ON GOING)
Genç KurguBenci dan cinta itu beda-beda tipis. Namun apa jadinya jika sudah cinta tapi harus saling melupakan. Ini kisah seorang Lany, bukan gadis yang spesial namun kisahnya sungguh spesial. Pertemuan pertama mereka yang membuat keduanya saling membenci sat...