Tak butuh waktu lama, mereka pun sampai didepan sebuah bangunan sederhana, dindingnya terdiri dari rangkaian kayu, begitupun dengan lantainya. Terlihat sederhana namun nyaman. Pria penjaga gerbang berpesan pada Jason agar menunggu di luar selagi ia mencari Alpha Garry.
Alvin merasakan sesuatu yang berbeda disekitarnya. Orang-orang tampak menatap mereka waspada, menjaga jarak sejauh mungkin dan membicarakan dalam bisikan.
"Kau tau, mereka sangat aneh" Ucap Alvin seraya mendekatkan wajahnya pada Mario dan Danial
"Bagaimana maksudmu?" Mario tak mengerti dengan perkataan temannya.
Sedangkan Danial, ia menatap sekitar mencoba memahami maksud dari perkataan Alvin. Dalam sekejap Danial langsung memahami keadaan. Menarik nafasnya panjang kemudian berjalan menghampiri Jason.
"Jason kurasa kita sedang tidak dalam keadaan aman" Ucap Danial, Jason pun kemudian ikut menatap sekitar
"Mereka mengawasi kita, kurasa berita itu telah sampai sejauh ini" Alvin menimpal perkataan Danial.
Semuanya menatap sekeliling, memang benar masyarakat tengah menatapnya curiga namun Jason tetap menahan dirinya dan kemudian mengabaikannya.
Tak lama kemudian, terlihat seorang pria dengan langkah cepat berjalan mendekat dan Jason sudah sangat mengenali pria ini. Dengan senyuman lebar Jason berjalan mendekat hingga keduanya berada dalam jarak yang sama.
"Apa kabar!" Ucap Garry yang langsung memeluk sahabat lamanya.
"Ya kau bisa melihatnya sendiri! Aku sangat kacau" Ucap Jason seraya melepaskan pelukannya.
Garry tertawa renyah mendengar pernyataan Jason. Pria tangguh yang diguncangkan oleh permasalahan hingga membuatnya sangat kacau. Garry merangkul bahu Jason kemudian berjalan bersamanya menuju satu bangunan kecil yang letaknya tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.
Begitupun dengan yang lainnya ikut mengikuti langkah kedua alpha di hadapannya. Alvin kembali menatap sekitar, pandangan aneh itu telah berubah menjadi biasa ia pikir itu karna kehadiran Garry diantara mereka. Tentu saja siapa disini yang tak hormat pada Alpha mereka.
Tak lama kemudian terlihatkah sebuah bangunan sederhana mungkin itu yang biasa digunakan untuk menyambut para tamu, dengan dinding kaca membuat bangunan itu tampak modern ditengah hutan seperti ini.
Didepan bangunan terdapat dia orang yang bertugas untuk menjaga, melihat kedatangan Garry kedua penjaga itupun segera menghampiri Garry dan sedikit menunduk memberi hormat yang dibalas Garry dengan anggukan pelan.
Langkah mereka tak berhenti, Garry mempersilahkan para tamunya untuk memasuki ruangan dan bersantai sejenak sebelum kembali membahas masalah.Begitu memasuki ruangan pandangan mereka disuguhkan oleh sebuah meja yang cukup besar berbentuk bundar yang terbuat dari kayu dengan sepuluh kursi yang mengelilinginya. Semuanya mulai mengisi seluruh bagian kursi yang kosong. Udara begitu segar dan suasana begitu tenang seakan tak pernah terjadi apapun.
"Biar aku panggilkan Issabella untuk berjumpa dengan kalian, ia pasti amat senang" Ucap Garry seraya pergi meninggalkan ruangan dengan semangat.
Garry amat mencintai mate nya, apapun akan dilakukannya demi dapat melihat senyuman di wajah Issabella.
Zalva memandangi wajah Jason, pria yang selalu terlihat sempurna itu kini tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Ia tampak begitu kacau dengan wajah pucat dan rambut berantakannya. Zalva menghela nafas pelan, kemudian mulai berdiri berjalan mendekati Jason.
Memegang kemudian memeluk dari belakang kekasihnya, mengusap rambutnya perlahan lalu mengecupnya singkat. Jason kemudian mengalihkan pandangannya dan terlihatlah Zalva yang tengah tersenyum padanya.
Jason menarik kursi kosong disampingnya dan membiarkan Zalva mengisinya.Masih dengan tangan yang saling menggenggam, perlahan Jason mengelus punggung tangan Zalva, menatapnya sejenak kemudian beralih pada kedua mata Zalva yang masih saja bersinar.
"Jason kau tampak begitu lelah" Ucap Zalva yang dibalas Jason dengan gelengan kepalanya sebagai jawaban tidak
"Lelahku hilang seketika setelah aku melihat senyummu" Ucap Jason
"Aku tak pernah lelah untukmu, jadi berjanjilah untuk tetap bersamaku" Sambungnya
Zalva mengangguk singkat, melepaskan genggaman tangannya mengarah pada rambut Jason. Dengan jemarinya Zalva membenarkan rambut kekasihnya itu hingga tampak cukup rapi. Begitu terampil Zalva sangat fokus melakukannya, selagi itu Jason menatapnya penuh kasih.
'Dia adalah hal terindah yang patut kita perjuangkan bukan!'_ ucap Larry
Wolf dalam diri Jason ikut menyahuti tentang Zalva,, keduanya begitu mencintai gadis setengah manusia itu.
Tak lama kemudian terlihat Garry telah tiba diiringi dengan Issabella dibelakangnya. Seorang wanita dewasa dengan dress pink dibawah lutut membalut tubuhnya yang indah.
Issabella tampak begitu cantik, dengan senyumannya memasuki ruangan dan menyapa semuanya. Pandangannya kemudian tertuju pada satu wanita lain yang berada di ruangan yang sama.
Dengan langkah cepat Issabella berjalan mendekati gadis itu, tanpa memerlukan waktu lama Issabella langsung memeluk wanita itu.
"Zalva,, aku sangat merindukanmu" Ucap Issabella masih dalam pelukannya
Pelukan hangat itu berlangsung singkat, Zalva melemparkan senyumannya pada Isabella.
"Kau sangat kacau Zalva, sebaiknya kalian membersihkan diri terlebih dahulu,, selagi aku mempersiapkan perjamuan untuk kalian" Ucap Issabella.
Alvin tersenyum lebar begitu mendengar penuturan dari Issabella tentang perjamuan, karena memang sepanjang perjalanan mereka belum memakan apapun. Tangannya menepuk-nepuk dengan keras bahu Mario yang sedari tadi berdiri di sampingnya.
"Kau sangat baik Issabella" Ucap Alvin kegirangan
Issabella mengangguki perkataan Alvin kemudian merangkul Zalva keluar dari ruangan tersebut.
"YEAAASHH! Mandi dan makan itulah yang aku rindukan" Teriak Alvin setelah memastikan kedua wanita itu sudah pergi cukup jauh.
Mario dengan kesal menendang bokong Alvin dengan kaki kanannya, menyuruh pria itu untuk tetang jaga sikapnya ditengah suasana genting ini.
"Hentikan itu bodoh! Ini bukanlah saat yang tepat untuk bersenang" Ucap Mario tegas dan Alvin hanya bisa terdiam mendengarnya karna disaat yang sama Danial menatapnya seperti akan membunuhnya. Tampak menyeramkan
"Kau berkata seperti itu seakan kau tak membutuhkan makan dan mandi saja" Gumam Alvin sambil meringis kesakitan dengan tangan mengusap bokongnya yang baru saja menjadi korban dari tendangan Mario.
"Mari biar aku antar kalian" Ucap Garry dengan tawa renyah karena melihat tingkah Alvin dan Mario.
Mendengar penuturan Garry, Alvin yang disusul oleh Mario dan Danial berjalan meninggalkan ruangan. Sedangkan Jason masih tetap terdiam ditempatnya.
Garry menyadari bahwa sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja, segera berjalan menghampirinya. Namun Jason sama sekali tak bergeming ketika Garry berada dihadapannya. Menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya.
Menepuk pelan pundak Jason dan berkata "Beristirahatlah sejenak, Alpha tak boleh terlihat kacau seperti ini"
Garry melemparkan senyumannya, sedangkan Jason ia hanya menatapnya kosong kemudian mengangguk kecil.
dear lovely readers,
I'm really sorry for my delay in updating the new chapter,,
I really hope this story doesn't bore you,
I also really appreciate it if you can vote and comment for me
so I can make the story even betterI love you😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Mate
LobisomemWEREWOLF Apa yang ada dipikiranmu ketika mendengar kata itu "Makhluk fantasi dalam dunia dongeng?" Jika itu yang kalian pikirkan..... Kalian salah!.... Karna mereka bukanlah makhluk fantasi dalam dunia dongeng, tapi mereka adalah makhluk nyata, d...