You Are My Mate - 6

11.4K 837 3
                                    

Disinilah mereka sekarang dengan tangan yang masing-masing memegang ikan bakar yang baru saja matang.
Dengan lahap Jason menghabiskan ikannya dengan cepat, sedangkan Zalva dia hanya membolak balikkan ikannya tanpa berniat untuk melahapnya.

Jason yang menyadari bahwa hanya dirinya lah yang makan disini, lalu menatap Zalva dan memghentikan makannya.

"Kau tak suka dengan itu?" ucap Jason tapi Zalva hanya terdiam tak menjawab ucapan Jason.

"Hey.... Makan lah, setelah kau makan kita akan mencari bahannya lalu segera pulang!"
Ucap Jason yang lagi-lagi tak mendapat jawaban dari Zalva.

Zalva menatapnya sejenak lalu mulai memakan makanan nya, dan Jason kembali melanjutkan makan nya ketika melihat Zalva mulai lahap dengan makanan nya.

Setelah selesai makan, Zalva langsung bangkit dari duduk nya dan menatap sekitar hari sudah mulai siang. Jason yang mengerti arti tatapan Zalva langsung berdiri disampingnya.

"Ayo kita cari bahan nya!" ucap Jason sambi berjalan mendahului

"Memangnya kau tau bahan apa yang harus kita cari?" tanya Zalva.

Saat itu juga Jason baru menyadari bahwa dia sama sekali tidak tau bahan apa yang harus dicarinya bahkan tugas yang diberikan oleh Mr.Aaron pun ia tak tau.

Zalva yang menyadari ketidak tahuan Jason hanya terkekeh kecil.

"Kita diberi tugas untuk mencari tanaman yang bisa dijadikan obat lalu kita harus membuat laporannya" jelas Zalva yang hanya diangguki oleh Jason.

****

Sudah cukup lama mereka mencari tak tak kunjung mereka temukan tanaman obat dihutan ini.
Pencarian mereka terhenti saat tangan Jason terluka karna tergores oleh ranting berduri, Zalva yang saat ini sedang kebingungan karna tak ada satupun tanaman obat disekitarnya langsung berlari kearah Jason dan melihat luka yang ada di tangan kanan nya. Segera Zalva membasuh luka itu dengan sisa air minumnya.

Jason yang melihat kekhawatiran Zalva pun tersenyum seakan sangat bahagia saat gadis ini selalu memerhatikannya.

'Kau mulai menyukainya Jason!' racau Larry membuyarkan lamunan nya.

"Luka mu cukup besar!... Bagaimana ini, ini harus segera ditutup dengan kain bersih, tapi tak ada kain bersih disini" ucap Zalva semakin khawatir dan Jason semakin bahagia dengan hal itu.

Lukanya memang cukup besar tapi tak terasa sakit sedikit pun bagi nya, karna raut kekhawatiran Zalva membuat luka ditangannya seakan tak ada artinya.

"Kenapa kau malah tersenyum!... Lihat darahnya kembali mengalir" ucap Zalva kembali

Dan saat itu juga Jason mulai teringat dengan ramuan yang sering dibuat oleh ibunya ketika ia terluka.
Dengan tiba-tiba Jason berdiri dan mencari sesuatu, sedangkan Zalva hanya terdiam melihat apa yang dilakukan Jason saat ini.

"Apa yang kau cari!" tanya Zalva

"Tanaman dengan bentuk hati diatasnya berwarna merah dan dibawahnya berwarna biru!" racau Jason

Zalva awalnya bingung dengan tanaman yang dimaksud oleh Jason tapi ia tetap mencarinya juga.
Tak lama mencari akhirnya Zalva menemukan tanaman yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan yang dimaksud oleh Jason.

"Yang seperti ini?" tanya Zalva yang langsung diangguki oleh Jason.

Dengan segera Jason mengambil tanaman itu dari tangan Zalva dan langsung menumbuknya, setelah itu menaruhnya diatas luka yang masih terbuka.
Sedangkan Zalva, dia hanya bisa terdiam tak tau harus melakukan apa? Bahkan tanaman itu baru dia temui kali ini.

Seperti sihir luka ditangan Jason langsung mengering dengan cepat, Zalva bahkan hampir tak percaya dengan yang barusan dilihatnya.
Seakan mengerti tatapan aneh Zalva, Jason pun mulai angkat bicara.

"Ini adalah ramuan obat keluargaku, dan tanaman ini sangat langka jadi tak aneh jika kau baru melihatnya." jelas Jason yang hanya diangguki mengerti oleh Zalva

"Tapi tanaman ini tidak bisa kita jadikan untuk bahan laporan kita!" ucap Jason.

"Jangan tanya kenapa!... Karna alasannya tak mungkin bisa kau mengerti!" ucapnya dan Zalva pun hanya menangguk mengerti.

'Untung saja dia tak bertanya lagi, karna tanaman ini hanya bisa bereaksi pada seorang werewolf' batin Jason

Langit sudah semakin gelap, tapi mereka masih belum menemukan bahan untuk tugas mereka, bahkan saat ini sepertinya hujan akan turun dan itu menyebabkan kekhawatiran Zalva memuncak.
Sedangkan Jason yang menyadari perubahan raut wajah pada Zalva hanya menatapnya aneh tak mau bertanya. Walau dalam hatinya terus bertanya kenapa gadis dihadapannya begitu khawatir saat ini, tapi ego nya menahan pertanyaan itu untuk dirinya sendiri.

"Ehm... Kita harus mencari tempat berteduh... Sepertinya hujan akan turun malam ini!" ucap Zalva dengan pandangan yang masih terfokus memandang langit.

"Aku tau dimana tempatnya!" ucap Jason seraya berjalan mendahului
Dan begitu juga dengan Zalva yang langsung mengekori dari belakang

Segitu dulu aja ya untuk part ini
Aku minta Vote dan Koment nya jika ada yang harus diperbaiki
Makasih buat yang udah mau baca
See you next time....




You Are My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang