2. Boleh ga sih cemburu?💜

264 28 14
                                    

SELAMAT MEMBACA💜
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN KARNA TANDANYA KALIAN DUKUNG AKU BUAT LANJUTIN CERITA INI🐣

SELAMAT MEMBACA💜JANGAN LUPA VOTE+KOMEN KARNA TANDANYA KALIAN DUKUNG AKU BUAT LANJUTIN CERITA INI🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunsuk dan Sabrina baru saja sampai di parkiran sekolahnya. Setelah turun dari motor, Sabrina melepas helm dan memberikannya kepada Hyunsuk. "Nih, Makasih ya buat tumpangannya." Ucap Sabrina.

"Iya sama-sama, santai aja kali. Yuk masuk." Ajak Hyunsuk.

"Lo aja duluan. Gue gak mau bareng, yang ada ntar degem lo nyinyir, gue kan yang ribet." Tolak Sabrina dengan sedikit membeo.

"Halah ngapain dipikirin, terserah orang lain mau berpikiran apa. Toh kita cuman ke kelas bareng." Jelas hyunsuk.

Sabrina menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Iya juga ya. Eh eh eh!" Gadis itu kaget karna hyunsuk menarik pergelangan tangan Sabrina.

"Abisnya lo lama, kebanyakan mikir hal yang gak penting." Ucap Hyunsuk santai yang masih menggenggam pergelangan tangan Sabrina.  Dan itu masih dilakukan olehnya sampai ke depan kelas membuat teman-teman sekelasnya mengkerut bingung.

"Wihhh tumben datang bareng." Heboh Jihoon teman Hyunsuk sekaligus toa kelas XII MIPA 3.

"Wah wah ada apa nih pagi-pagi udah gandengan tangan aja." Timpal Wooyoung menaik turunkan alisnya menggoda dan membuat seisi kelas ikut heboh.

"Halah bacot lo uyong, sirik aja." Cerocos Sabrina, "Ini lagi, lo mau sampe kapan pegang tangan gue?!" Ucap Sabrina yang kini wajahnya sudah memerah.

Hyunsuk pun yang baru sadar langsung lepeaskan tangannya Sabrina, "Hehehe, sorry."

Gadis itu hanya mendelik, lalu berjalan menuju bangku tempat duduknya, "Sorry, sorry, tanggung jawab ni jantung gue kaya abis maraton." Gerutu Sabrina lalu menyimpan tas di mejanya.

"Cieee yang berangkat bareng doi." Ucap Azahra.

"Sumpah ya, selama hidup gue ini baru pertama kali gue dibonceng si doi." Sabrina mengambil tangan Zahra dan menyimpan di dahinya. "Gila gue jadi panas dingin gini zah." Bisik Sabrina.

"Udah gila emang. Tapi ini pertanda lo harus gas terus, pepet sampe dapet. Jangan diem mulu, kalo gitu kapan jadinya." Ucap Zahra.

"Ya mana berani gue. Dia tadi bilang ke gue males pacaran atau deket sama cewe. Ribet katanya."

"Ah alasan aja itu mah, nanti juga kalo ada yang bikin dia nyaman pasti di gas." Ucap Zahra coba meyakinkan Sabrina.

"Tau ah pusing." Sabrina malah menidurkan kepanya di atas meja.

💜💜💜

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu. Hanya ada beberapa siswa yang berada di sekolah, ntah itu sedang ada keperluan, atau yang mengikuti kegiatan di sekolah seperti ektrakulikuler. Namun ada juga yang memilih untuk menongkrong ria di kantin, seperti yang dilakukan oleh Sabrina dan Zahra.

Hyunsuk: My Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang