Prolog

393 26 4
                                    

SELAMAT MEMBACA💜
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN KARNA TANDANYA KALIAN DUKUNG AKU BUAT LANJUTIN CERITA INI🐣

Seorang gadis masih betah berada di pinggir lapang sekolahnya padahal bel pulang sudah berbunyi 1 jam yang lalu. Panggil saja dia Sabrina atau Rina. Duduk seorang diri sembari menikmati mie cup yang baru saja ia beli di kantin.

Kegiatan ini sama sekali tidak membosankan, bahkan menyenangkan menurutnya. Pasalnya ia bisa melihat crush alias lelaki yang ia sukai sedang bermain bola bersama teman-temannya.

Senyum tipisnya tak pernah pudar, matanya pun terus menatap diam-diam lelaki yang tidak terlalu tinggi itu. Hanya melihatnya dari jauh jantungnya sudah berdegup dengan kencang. Belum lagi melihat Dia berkeringat, membuat gadis itu ingin berlari menghampirinya lalu mengelap keringatnya dan memberikan minuman segar.

"Heh, anteng banget Bu. Liatin doi sampe segitunya." Ucap perempuan berpipi cubi yang baru saja datang.

"Ngagetin aja lo, udah beres ulangan susulannya?" Tanya Rina pada Zahra yang tak lain nama perempuan yang kini berada disampingnya.

"Udah, puyeng gue. Lo gak ngasih tau kalo soalnya sesusah itu." Gerutu gadis itu.

"Percuma, kalo iya pun gue kasih tau lo pasti gak akan belajar." Balas Sabrina enteng sembari kembali menikmati mie nya.

"Sialan emang." Dan dengan wajah tanpa dosanya ia merebut mie milik sabrina lalu melahapnya.

"Lo yang sialan. Itu mie gue, gak ada modal banget. Beli sana gue juga lapar."

"Kalo ada yang temen ngapain beli?"

"Guguk emang, persis kaya guguk lo tuh. Pantesan kaga ada yang mau sama lo." Ucap Sabrina dengan sebal, dan meminum air dalam botol.

"Kalo ngomong bisa ngaca gak? Emang lo gak jomblo? Suka aja tuh sama si Hyung-"

"Lah belum pulang?" Tanya Lelaki yang kini sudah berada dihadapan mereka dengan baju yang basah dan keringat yang mengucur diwajahnya.

"Gue abis ulangan susulan, kalo si Sabrina lagi liatin doinya main bola." Jawab Zahra yang sukses membuat Sabrina membulatkan matanya. Bagaimana tidak? Lelaki yang kini berada di depan mereka adalah Hyunsuk. Yang tak lain adalan lelakinya yang Sabrina suka.

"Oh gitu, Lo punya Doi juga ternyata." Hyunsuk menatap Sabrina dengan usil.

Sabrina yang ditatap seperti itu membuatnya salah tingkah. Dalam hatinya sabrina teriak, kenapa lelaki didepannya ini tampan sekali. Belum lagi dengan segaram yang terbuka dan kaos oblong berwarna putih di dalamnya membuat jantung dan hati sabrina tak karuan, sepertinya kedua organnya itu memiliki gangguan setiap berhadapan dengan Hyunsuk.

"Apaan gak ada kok."

Hyunsuk hanya tertawa melihat wajah sabrina yang memerah sekarang. "Bilang aja, siapa tau gue bisa bantu." Ucapnya menaik turunkan alisnya. "Gue sebagai temen sekelas lo bakal bantu. Kalo bisa sampe jadian."

"Gimana bisa gue bilang kalo orangnya lo sendiri!" Balas Sabrina dalam hati.

"Wah bisa banget Suk. Temen sekelas kita kok." Heboh Zahra yang kembali mendapatkan tatapan tajam dari Sabrina.

"Siapa sih? Wooyoung, yeonjun, changbin, junkyu, oh atau jihoon?" Tanya hyunsuk bertubi-tubi.

"Apa nih nyebut-nyebut nama gue?" Tanya jihoon yang datang dengan minuman dingin ditangannya lalu memberikan satu kepada hyunsuk.

"Temen sekelas kita punya kecengan hoon. Kata si zahra temen sekelas." Hyunsuk meneguk minumannya lalu menunjuk Sabrina dengan dagunya.

Jihoon menatap Sabrina dengan tatapan aneh. Sabrina pun yang dilihat seperti itu mengkerutkan dahinya. "Kenapa lo liat gue kaya gitu? Jadi serem gue."

Lelaki itu menggelengkan kepala, "Engga."

"Zah pulang yu, udah sore takut dicariin mamah." Ajak Sabrina dan zahra pun mengangguk setuju.

"Gue juga mau balik. Mau bareng Rin?" Tanya Hyunsuk.

"Eh? Gak usah gue udah pesen ojek online. Udah di depan juga mang ojeknya." Tolak Sabrina.

"Oh yaudah kalo gitu."

💜💜💜

"MAMAH SABRINA PULANGG." teriak Sabrina yang baru saja pulang.

Lalu gadis itu pun menghampiri sang Mamah yang sedang berada di dapur. Ternyata Mamahnya itu tidak sendiri.

"Eh ada tante Jeni hehehe." Ucap Sabrina cengengesan. Ia merutuki kebiasaanya yang selalu berteriak saat pulang sekolah. Jadinya kan malu, mana didepan Bundanya Hyunsuk. Ia Jeni adalah Bunda dari hyunsuk. Yang memang sering main ke rumahnya. Karna kebetulan rumah mereka sampingan.

"Kebiasaan teriak-teriak, ga ada anggun-anggunnya jadi perempuan." Ucap sang Mamah.

"Ya maaf, kan udah kebiasaan Mah. Mamah lagi bikin apa?" Sekarang gadis itu sudah duduk samping Jeni.

"Ini lagi bikin kue ulang tahun pesanan temen Tante Jeni." Sabrina pun hanya mengangguk paham sebagai balasan.

"Gimana sekolahnya Rin?" Tanya Jeni.

"Lancar tante. Meski agak cape sih soalnya kan udah masuk semester dua. Jadi banyak praktek, banyak tryout juga."

"Gak kerasa ya udah mau lulus. Bentar lagi pasti lebih sibuk karna harus ngurus-ngurus buat kuliah. Jadi keinget Hyunsuk,  Tante belum tanya sama Dia mau lanjut kemana. Akhir-akhir ini tante sibuk banget di butik, giliran pulang ke rumah cape banget. Hyunsuk juga jarang di rumah, dia lebih sering diem di rumah adik tante. Itu rumah jihoon." Cerita Jeni pada sabrina.

"Iya tante pasti sibuk, belum lagi les. Sejujurnya aku juga masih bingung sih Tan mau kuliah jurusan apa. Kaya masih plin-plan gitu."

Jeni menganggukkan kepala paham, karna ia juga pernah berada di fase ini. "Iya tante sangat paham. Oh iya ada yang mau tante tanyain."

"Mau tanya apa tan?"

"Hyunsuk kalo di sekolah gimana?"

"Mmm baik kok tan, dia anaknya baik, ramah, asik juga makannya banyak yang suka sama dia, bahkan dari kelas sepuluh. Ditambah lagi dia ikutan eskul musik sama futsal yang bikin dia makin dikenal. Kalo masalah akademi tante tau betul kalo dia pinter, dikelas selalu peringkat satu."

"Dia gak pernah murung kan? Atau keliatan sedih? Atau punya masalah sama orang lain?" Tanya Jeni kembali.

Sabrina menggelengkan kepala, "Engga kok Tan, dia selalu ceria kalo di sekolah. Tante tenang aja."

"Syukur kalo gitu." Jeni bisa bernafas lega.

Melihat itu sabrina tentu paham betul yang ada dipikiran teman Mamahnya ini. Setahun lamanya tinggal berdampingan membuat Sabrina lebih tau mengenai keluarga Hyunsuk.

 Setahun lamanya tinggal berdampingan membuat Sabrina lebih tau mengenai keluarga Hyunsuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Hyunsuk: My Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang