1. Kue dari mamah💜

266 35 19
                                    

SELAMAT MEMBACA💜
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN KARNA TANDANYA KALIAN DUKUNG AKU BUAT LANJUTIN CERITA INI🐣


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hahhh, gila pegel banget tangan gue." ucap Sabrina lalu merentangkan tangannya. Ia melihat jam ternyata sekarang sekarang sudah menunjukan pukul 10.05 malam.

"Udah malem tapi tugasnya belum beres. Udah ah cari angin dulu di balkon." Gadis itu berjalan membuka pintu balkon. Memang ini kebiasaan Sabrina ketika mumet dengan tugas-tugas sekolahnya.

Sabrina bukan gadis yang ambisius dalam belajar, namun ia tidak pernah melalaikan tugas-tugas sekolahnya.

PRANGGG

"HYUNSUK UDAH PERNAH BILANG BERKALA-KALI, KALO KALIAN PULANG CUMAN BUAT BERANTEM MENING JANGAN PULANG!" Teriak lelaki yang berada di rumah sebelah.

"MAAFIN MAMAH NAK, MAAF." Isak wanita paruh baya.

Sabrina yang mendengar teriakan-teriakan itu hanya bisa menatap sedih balkon sebelahnya. Sudah sering Sabrina mendengar teriakan dan suara pecahan barang.

Tak Jarang juga Sabrina melihat Hyunsuk menangis di balkon seorang diri. Sering kali juga Sabrina ikut merasa sakit hati saat melihat teman sekelaanya sekaligus lelaki yang ia suka sering menagis ditengah malam.

Hyunsuk, semua orang mengenalnya dengan sifat yang ceria dan ramah. Tak pernah sekalipun senyumnya luntur saat berada di sekolah. Membuat siapa saja memyukai hyunsuk, termasuk Sabrina yang tidak hanya suka manum sudah jatuh cinta pada lelaki itu.

Berawal dari hyunsuk yang membela Sabrina dari hukuman kakak kelas nya pada masa orientasi. Membuat Sabrina jatuh pada pesona Hyunsuk. Pada saat itu Sabrina lupa membawa topi dan mau tak mau harus di hukum berlari ditengah lapang dengan sinar matahari yang terik. Dan pada saat itu dengan lantangnya Hyunsuk menyebutkan bahwa ia pun tidak membawa topi, ia melakukan itu semata-mata hanya untuk menemani teman satu gugusnya itu.

Cerita nya memang cukup klise, namun itu lah yang terjadi. Dan dari situ Sabrina mecoba untuk menyembunyikan perasaanya. Bahkan sampai sekarang saat mereka sudah menginjak kelas 12.

Brakkk

Terdengar geseran pintu yang kasar. Sabrina buru-buru masuk ke dalam kamar Lalu mengintup dari balik pintu kacanya.

Terlihat Hyunsuk dengan wajah yang sudah dibasahi air mata. Rambut yang berantakan. Seperti biasa, lelaki itu akan menagis semalaman. Jujur dalam hati Sabrina ingin sekali menemani Hyunsuk tapi ia takut itu akan membuat lelaki itu tidak nyaman.

Hyunsuk: My Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang