7. Perpisahan💜

205 24 13
                                    

SELAMAT MEMBACA🐣
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN KARNA ITU TANDANYA KALIAN DUKUNG CERITA INI💜

SELAMAT MEMBACA🐣JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN KARNA ITU TANDANYA KALIAN DUKUNG CERITA INI💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi apa? Aku mening pulang kalo cuman diem-dirman gini." ucap Pemuda yang masih mengenakan seragam.

"Ayah yakin, belum ayah jelaskan pun kamu udah tau maksud ayah." Timpal Mino--ayah Hyunsuk.

Mendengar itu Hyunsuk hanya tersenyum remeh, sedangan Jeni hanya tertunduk dengan air mata yang tak henti mengalir.

"Kami akan berpisah, dan ayah ingin kamu ikut dengan ayah supaya hidup kamu terjamin."

"Gak! Gak bisa gitu mas. Kamu mau ninggalin aku silahkan, tapi jangan pernah pisahin aku sama anak kandung ku!"

Hyunsuk kembari tensenyun miris. Ternyata yang ia pikir kan terjadi. Ya, perpisahan kedua orang tuanya. Dia memang lelah melihat orang tuanya selalu bertengkar dan ribut. Tapi mengetahui mereka akan benar-benar berpisah membuat hatinya sakit. Wajar, sangat wajar. Anak mana yang senang melihat kedua orang tuanya berpisah.

"Hyunsuk udah pernah bilang, kalo kalian pisah itu tandanya kalian gak usah anggap Hyunsuk ada."

"Memangnya kamu bisa membiayai hidup kamu sendiri? Ayah tidak yakin."

"Ya itu urusan Hyunsuk. Aku jadi gelandangan sekali pun. Kalo kalian udah pisah gak usah mikirin aku lagi. Aku cape."

"Engga Hyunsuk, kamu harus tinggal sama Bunda sayang." Jeni menatap anak sematawayangnya. Menangkap kedua pipinya dan mengusap lembut disana.

"Bunda, Hyunsuk rasa kita bertiga butuh waktu sendiri. Bunda ngertikan maksud Hyunsuk? Biarin kita nyembuhin luka masing-masing. Jujur Hyunsuk sakit liat kalian bertengkar hampir setiap hari. Tapi ternyata lebih sakit waktu tau kalian mau pisah." Jelas Hyunsuk

"Tapi Bun-"

"Bunda," Hyunsuk menatap mata sang bunda dengan sayu, "Gimana bisa Hyunsuk milih salah satu dari kalian? Gak bisa bunda, sampe kapan pun gak bisa."

"Tapi tetap saja nantinya kamu akan menjadi pewaris tunggal dari harta ayah. Semua aset ayah akan jatuh ke kamu Hyunsuk. Jadi mau bagaiman pun kamu harus ikut ayah."

"Ini bukan waktunya buat ngomongin itu. Untuk saat ini kalian urus perpisahan kalian." Hyunsuk berdiri dari duduknya. "Kalo gitu Hyunsuk pergi dulu." Akhirnya lelaki itu pun pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

Ini puncaknya, puncak dimana Hyunsuk harus berusaha menahan emosinya dan mencoba mengerti kedua orang tuanya. Mencoba menjadi orang dewasa meski ia juga harus memulihkan hatinya sendiri.

💜💜💜

Sekarang waktu menunjukan pukul 24.48. Namun gadis berambut panjang itu masih anteng berada di depan TV nya. Ya walau bukan dia yang menonton tv namun tv yang menonton dia. Bagaimana tidak? Sedari tadi dia memandangi satu kontak yang berada di ponselnya

Hyunsuk: My Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang