Ini hari ke empat Rea berada di sekolah SMA TRISAKTI. Hari terasa begitu cepat dan Rea masih belum mengenal dalam tentang sekolah ini.
Yang Rea tau hanyalah tempat kantin, koperasi dan perpustakaan. Rea sama sekali belum pernah masuk ke dalam kamar mandi sekolah atau pun masuk ke jurusan IPS.
Rea perlu melewati lorong sekolah yang biasanya dia lewati untuk menuju ke arah kelas setelah ke kantin.
Setiap langkah kaki Rea selalu di sambut oleh hembusan angin yang menerpa rambutnya.
Hampir beberapa helai rambut menutupi wajah Rea akibat hembusan angin yang bisa di bilang sangat kencang.
Kesunyian di lorong membuatnya sangat nyaman.
Di lorong tidak menimbulkan suara berisik apa pun kecuali jika ada yang menggunakan high heels yang akan memantul kan suara.
Rea yang sangat suka kesunyian kini dia mulai hanyut dalam kesunyian itu.
Kehilangan paling menyakitkan adalah ketika dia pergi tapi saya tidak punya hak memintanya untuk tetap disini atau memintanya kembali.
Oke.
Terimakasih karna pergimu kali ini memberikan luka begitu pedih, terimakasih karna setidaknya aku tidak akan lagi menyambutmu kalau kamu kembali lagi nanti.
Bismillah bisa ngelupain dia tanpa harus melibatkan orang baru.
Menghela nafas panjang "oke gw pasti bisa." Ucapnya lalu berjalan meninggalkan tempat sunyi itu.
°°°
Rea sudah melewati lorong itu lalu dia tidak sengaja menabrak seorang anak yang terlihat sangat familiar.
Yang baru saja bertemu tadi malam? Tunggu tadi malam?.
Benar anak laki laki yang menggunakan topi coklat dan baju putih di depannya ini.
"Kamu Rasya kan?" Tanya Rea memastikan.
Anak laki laki yang baru saja di tabrak oleh Rea menoleh tepat di wajah Rea.
"Alo kaka ! Kita ketemu lagi !" Seru Rasya dengan tersenyum manis menambah kesan sangat gemoyy.
Grep.
Rea langsung menggendong Rasya tanpa aba aba.
Dengan senang hati Rasya menerima gendongan dari Rea tanpa menolak sama sekali.
"Kamu ngapain di sini hum?" Tanya Rea agak bingung kenapa dari semalam sampai sekarang dia bertemu Rasya.
Rasya memiringkan kepalanya "mau ke kelas nna kak Lala." Kata Rasya dengan menyenderkan kepalanya di bahu Rea.
"Maksud kamu kak Raka atau laka?" Tanya Rea.
"L-a-k-a." Ucap nya memperjelas dan menekan, namun tetap saja terdengar cedal.
KAMU SEDANG MEMBACA
REARA
Fiksi Remaja"NIKAH KONTRAK??" Rea melebarkan matanya tak percaya. "Gila ya lo?!" "Gak mau gw." ------------- Apakah Rea akan melakukan nikah kontrak? Apa alasan di balik nikah kontrak itu? ________________________ ⚠️WARNING⚠️ 🚫Mengandung perkataan kasar. 🚫Am...