"REA!!" teriak Natya dari bawah mampu menembus gendang telinga Rea.
"Allahuakbar, gila gw kira gempa." Spontan Rea menyebut karena suara mamanya bukan main main.
Jika ingin paduan suara coba by one sama mama nya Rea saja.
Rea bangkit dari kasur nya melihat di kaca dan mengacak-acak rambut nya.
Melirik ke arah jam 05.30.
"Loh gila udah set enam makanya mak gw teriak teriak." Menggerutuki dirinya sendiri dan langsung berlari ke arah kamar mandi.
Tak perlu berlama-lama Rea hanya perlu mandi 2 menit saja karena jam nya mepet.
Apalagi sekarang hari Senin yang di wajibkan semua siswa/i mengikuti acara upacara.
Berlari an kesana kemarin untuk menggunakan seragam dan sepatu belum juga menyiapkan buku.
Akhirnya.
Menyemprotkan parfum di bagian pergelangan dan mengoleskan ke bagian leher.
Rea berlari keluar kamar dan menuruni tangga.
"Ma, pa, Rea berangkat dulu." Ucap Rea dengan pandangan lurus tanpa menoleh ke arah manapun.
"Mau kemana?" Tanya Natya.
Mendengar pertanyaan itu mampu membuat Rea terhenti. "Sekolah ma, orang Rea udah telat mana ada upacara lagi." Jawab Rea membelakangi Natya.
"Sekarang masih jam lima." Sahut Nathan dengan enteng.
Rea membalikkan badannya menghadap ke mereka "WHAT JAM LIMA? TAPI DI KAMAR REA KO JAM–"
"Itu mama yang ganti." Sahut Natya tanpa dosa.
"What the– lah lo ngapain di sini?" Rea yang emosinya sempat meningkatkan namun tidak jadi karena melihat sosok yang sedang duduk di samping kursi Nathan.
Seorang itu melambai-lambai kan tangan nya "hai."
"Dih."
"Ma, ngapain dia bisa di sini?" Tanya Rea menghampiri meja makan dan roti bakar yang sudah tersedia di meja.
"Katanya mau nebengin kamu ke sekolah." Sahut Nathan dengan memakan sepotong roti panggang.
"Ya kan nak Raka?" Timpal Nathan pada Raka.
Raka mengangguk "iya om."
Rea memperhatikan Raka dari atas sampai bawah "Cailah modus lo! Gw bisa berangkat sendiri tanpa lo tebengin."
"lagian lo disini cuma numpang makan doang kan." Tebak Rea mengarah kemana mana.
"Rea." Panggil Nathan dengan lembut namun menekan.
Rea menoleh dan menatap papa nya kesal "emang iya kok dia cuma–"
"Rea. Anastasya." Kedua panggilan dari papa nya yang sangat menekan.
Mendengus dengan kesal Rea mengambil satu roti panggang lagi dan menyalimi mama dan papanya. "Rea berangkat dulu."
"Woy tunggu gw." Panggil Raka. Berpamitan pada Nathan dan Natya lalu berlalu menghampiri Rea.
°°°
Rea hanya diam saat perjalanan dia sangat kesal pada Raka yang menjemput nya pagi pagi mengganggu nya untuk tidur nyenyak sja.Seperti di setiap perjalanan Rea tidak berniat untuk mengajak ngobrol dia memilih untuk menatap langit pagi.
Cittt
Spontan Rea berpegangan pada pundak Raka.
"Lo kenapa si?" Tanya Rea dengan nada tak bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
REARA
Teen Fiction"NIKAH KONTRAK??" Rea melebarkan matanya tak percaya. "Gila ya lo?!" "Gak mau gw." ------------- Apakah Rea akan melakukan nikah kontrak? Apa alasan di balik nikah kontrak itu? ________________________ ⚠️WARNING⚠️ 🚫Mengandung perkataan kasar. 🚫Am...