||LEMOT||

36 2 0
                                    

Drrtttt

Drrrttttt

Ponsel Rea sedari tadi berbunyi sengaja tidak dia angkat karna sekarang waktunya dia makan dan tidak mau diganggu apalagi unknown number.

Drrrtt

Drrrrrtttt

Drtttt

Ck. Berdecak kesal Rea lalu meraih hpnya yang berada di dalam saku bajunya.

Menarik nafas panjang "Hall-"

"KAMU INI KEMANA AJA MAMA TELEPONIN DARI TADI GA DI ANGKAT?HA?" Rea tersentak kaget ternyata yang meneleponnya sedari tadi adalah Natya mamanya.

"Santai dong ma ga usah teriak teriak, Rea ga budeg kok ma jadi ga perlu teriak teriak." Ujarnya sambil cengegesan.

"Ga budeg? dari tadi mama teleponin udah 50 kali ga diangkat itu di bilang ga budeg? trus apa tuli?"

"Ya kan Rea lagi istirahat ma, lagian salah siapa mama ganta-ganti nomer terus."

"Oh jadi maksud kamu slah mama gitu?" Ucap Natya dengan suara yang sangat menyeramkan bagi Rea.

"Hah? Ohh engga kok ma yang salah itu Rea mama kan ga pernah salah."  Dengan sengaja Rea menekan kata akhirnya.

Sudah pasti jika Rea tidak mau mengalah uang jajan nya akan dipotong.

Ga bisa ngebayangin.

"Anak pinter, yaudah nanti pulang sekolah mama titip pentol di sebrang sekolah ya?." Ucap Natya santai sembari minum es jus.

"Emang ada ma? Beli berapa?."

"Ada, beli dikit aja"

"Iya beli berapa mamaku cantik."

Terdengar suara gelak tawa pelan dari sebrang sana.

"Ma, Rea tanya mau beli berapa? Bukannya malah ketawa." Ucap Rea geram sendiri.

"Beli lima puluh ribu aja"

Rea membelalakan matanya APA yang benar saja luma puluh ribu untuk dimakan sendiri.

"Ma, dirumah emang ada tamu?." Tanya Rea memastikan jika dugaannya yang tadi tidak benar.

"Ga ada."

"Ada saudara di rumah?."

"Ga ada."

"Trus beli pentol sebanyak itu buat apa mama?." Ntah Rea bingung dengan sikap mamanya ini pasalnya kalau disore hari hanya ada dia dan Natya saja drumah.

"Ya di makan lah Rea, yaudah kalo ga mau ga jadi bel-."

"Eh iya iya nanti Rea beliin, uang ma?." Tanya Rea dengan perasaan yang mulai tidak enak.

"Pakai uang kamu nanti sampai rumah mama ganti. Yaudah assalamualaikum" Setelah mengatakan itu Natya langsung mematikan telepon secara sepihak.

Nah kan.

°°°

Rea berjalan di koridor sekolah melihat sekeliling dan beberapa kelas.

"Hey !" Panggil seorang laki laki yang berada di belakang Rea.

Rea tak merasa terpanggil karena dia kira sang cowo tidak memanggil nya.

"Hey kamu!" Cowo itu memegang pundak Rea dengan nafas tak beraturan karena berjalan cepat.

Rea yang kaget spontan menepis tangan cowo itu.

"Hey hey."

"Manggil gw?" Tanya Rea memastikan.

REARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang