19.[Ombak Pantai]

1.7K 202 38
                                    

Keesokan harinya.

Bright baru saja terbangun dari tidurnya. Ia mengucek matanya dan melihat jam didinding yang menunjukan pukul 6 pagi.

Saat Bright melihat sisi kasur, lagi dan lagi Win tidak berada disampingnya.

Tanpa berlama-lama Bright langsung bergegas mencari Win, ia tahu dimana keberadaan Win sekarang.

Dan benar saja, saat Bright keluar dari villa, ia melihat Win tengah duduk sendiri dipasir pantai.

Bright berjalan menghampiri Win.
"Awin." Panggil Bright.

Sontak Win langsung menoleh kearah Bright. "P'baii kenapa bangun? Ini masih terlalu pagi." Tanya Win.

Bright mendudukan dirinya dipasir tepat disamping Win. "Seharusnya aku yang bertanya padamu. Apa yang kau lakukan disini pagi-pagi? Dan sejak kapan kau berada disini?" Tanya Bright.

"Mmmm , , Sejak tadi, pukul 4 pagi." Balas Win.

"4 pagi?!" Ucap Bright terkejut.
"Jadi sudah 2 jam kau duduk sendiri disini?" Tanya Bright yang dibalas anggukan oleh Win.

"Mau bagaimana lagi? Setelah bangun Win sudah tidak bisa tidur lagi. Win ingin membangunkan P'baii tapi Win tidak mau mengganggu P'baii. Jadinya Win pergi kesini." Ucap Win.

Mendengar perkataan Win, ada perasaan khawatir dihati Bright.
"Apa ada sesuatu yang menganggu pikiranmu hingga kau tidak bisa tidur?" Tanya Bright.

Win menarik nafas dan menghembuskanya perlahan.
"Tadi Win bermimpi buruk. Win bermimpi Papa berusaha memisahkan Win dan P'baii. Makanya Win tidak bisa tidur lagi." Ucap Win menceritakan mimpinya.

"Sudahlahh jangan terlalu dipikirkan, itu hanya sebuah mimpi." Ucap Bright berusaha menenangkan Win.

"Win tahu, tapi tidak tahu kenapa perasaan Win tidak tenang. Win hanya merasa takut saja." Ucap Win.

"Apa yang kau takutkan? Aku berada disini, didekatmu." Balas Bright.

"P'baii." Panggil Win.

"Hum? Ada apa?" Balas Bright.

Win menatap 2 manik mata Bright.
"Bagaimana kalau kita benar-benar berpisah?" Tanya Win.

Bright bisa melihat ada ribuan ketakutan didalam tatapan Win.

Bright mengambil tangan kiri Win dan menggenggamnya erat.
"Jika kita berpisah, aku akan terus mencarimu kemanapun walau itu keneraka sekalipun." Ucap Bright menunjukan senyuman hangat nya.

Win mengulurkan jari kelingkingnya.
"P'baii, berjanjilah kita akan terus bersama bukan?" Win menunjukan tatapan sendunya.

Bright menempelkan kelingkingnya, kini kelingking mereka saling bertautan.
"Aku berjanji kita akan terus bersama."
Ucap Bright.

Setelah mengeluarkan semua yang ada dalam hatinya, Win merasa lebih legah walaupun masih ada sedikit kekhawatiran.

Win menyenderkan kepalanya ke bahu Bright, dan Bright memeluk erat bahu Win. Sambil menatap ombak pantai, entah kenapa rasanya begitu sedih.

 Sambil menatap ombak pantai, entah kenapa rasanya begitu sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang